Tren Desain Hunian: Apa yang Dicari Generasi Z dalam Properti?

2024-11-09 06:49:01

News Image https://id.pinterest.com/pin/48343395994339344/

Generasi Z, kelompok yang lahir antara 1997 hingga 2012, semakin banyak memasuki pasar properti. Dengan karakteristik dan kebutuhan yang unik, mereka mengubah lanskap desain hunian di Indonesia. Apa yang sebenarnya dicari oleh Gen Z dalam rumah? 

Seiring meningkatnya minat generasi muda terhadap sektor properti, tren desain hunian yang diinginkan oleh Generasi Z (Gen Z) menjadi sorotan. Meskipun mereka masih berada dalam tahap awal karier dan kehidupan mandiri, Gen Z memiliki preferensi khusus terkait tempat tinggal yang berbeda dari generasi sebelumnya. 

Teknologi dan Konektivitas: Prioritas Utama

Generasi Z dikenal sebagai digital native yang sangat bergantung pada teknologi. Mereka mencari rumah yang tidak hanya nyaman tetapi juga terhubung dengan teknologi canggih. Smart home atau rumah pintar, yang dapat mengintegrasikan perangkat seperti lampu otomatis, sistem keamanan pintar, hingga kontrol suhu yang dapat diatur dari jarak jauh, menjadi salah satu fitur yang sangat dicari. 

Menurut riset dari Bank Indonesia, sekitar 47% dari Gen Z menginginkan rumah yang memiliki teknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari. Rumah yang terhubung dengan internet, dilengkapi dengan sistem otomatisasi, dan dapat mendukung kegiatan seperti bekerja atau belajar dari rumah (WFH) menjadi kebutuhan utama. Oleh karena itu, konsep hunian dengan fitur home office atau ruang kerja yang dapat dipersonalisasi juga semakin diminati. 

Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan 

Selain teknologi, Gen Z juga sangat peduli terhadap keberlanjutan dan dampak lingkungan. Banyak dari mereka yang lebih memilih rumah dengan fitur ramah lingkungan, seperti panel surya, pengelolaan air yang efisien, dan penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan. Sebuah survei yang dilakukan oleh Yayasan Cipta Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 60% generasi Z lebih cenderung membeli rumah dengan fitur ramah lingkungan meskipun harga sedikit lebih tinggi. 

Fenomena ini membuat para pengembang properti berinovasi dengan menghadirkan konsep hunian eco-friendly yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengelolaan sampah yang baik. Konsep rumah dengan taman vertikal atau rooftop garden yang bisa memberikan ruang hijau di tengah urbanisasi yang padat juga menjadi tren yang tengah naik daun. 

Desain Fleksibel dan Multifungsi 

Dengan banyaknya Gen Z yang masih tinggal sendiri atau dengan teman, desain rumah yang fleksibel dan multifungsi menjadi pilihan menarik. Studio apartment dengan desain interior yang modular dan dapat diubah sesuai kebutuhan, misalnya dengan memanfaatkan furnitur multifungsi, semakin banyak diminati. Generasi ini juga cenderung menyukai rumah dengan konsep open space yang memungkinkan penggunaan ruang secara lebih luas dan terbuka, memberi kebebasan untuk bergerak. 

Tak hanya itu, desain yang minimalis namun fungsional dengan sentuhan estetika juga banyak dicari. Rumah dengan ruang terbuka, pencahayaan alami, dan penggunaan warna-warna netral membuat ruang terasa lebih lega dan nyaman, sehingga cocok untuk kebutuhan hidup Gen Z yang dinamis. 

Harga Terjangkau: Kunci Utama 

Walaupun teknologi dan desain menjadi hal yang sangat penting bagi Gen Z, faktor harga tetap menjadi pertimbangan utama. Generasi ini, yang seringkali baru memulai karier dan mengelola keuangan secara mandiri, membutuhkan hunian yang terjangkau. Rata-rata harga rumah yang diinginkan oleh Gen Z berkisar antara Rp200 juta hingga Rp500 juta, tergantung lokasi dan ukuran. 

Beberapa pengembang properti pun mulai melirik segmen ini dengan menawarkan rumah subsidi dan apartemen terjangkau yang dilengkapi dengan fitur-fitur teknologi dasar serta desain yang praktis dan ramah lingkungan. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan rumah murah seperti program Sejuta Rumah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Gen Z yang ingin memiliki rumah pertama mereka. 

Gen Z vs. Generasi Millennial: Apa Bedanya? 

Perbandingan dengan generasi sebelumnya, terutama Millennial (kelahiran 1981-1996), menunjukkan adanya pergeseran besar dalam preferensi desain rumah. Gen Z lebih menyukai rumah dengan teknologi canggih, desain ramah lingkungan, dan lokasi yang dekat dengan fasilitas umum seperti transportasi umum dan pusat komersial. Sementara itu, Millennial lebih mengutamakan aspek investasi jangka panjang dan kualitas material

Salah satu contoh adalah tren rumah dengan ruang multifungsi dan home office yang lebih dominan pada Gen Z, sedangkan Millennial lebih memprioritaskan rumah dengan kualitas bangunan dan nilai investasi yang tinggi. Gen Z juga lebih memilih lokasi yang lebih aksesibel, seperti di kawasan pinggiran kota atau dekat dengan pusat teknologi dan startup, sementara Millennial lebih sering memilih rumah di pusat kota yang dapat dijadikan aset jangka panjang. 

Masa Depan Properti Indonesia: Apa yang Bisa Dipelajari? 

Dengan semakin besarnya jumlah Gen Z yang mulai memasuki pasar properti, pengembang dan pemerintah di Indonesia harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk menyediakan rumah dengan harga terjangkau, teknologi pintar, dan ramah lingkungan akan menjadi kunci untuk menarik minat Gen Z. Pemerintah pun perlu meningkatkan fasilitas subsidi perumahan dan kredit perumahan yang dapat mempermudah akses bagi generasi muda ini. 

Jika tren ini terus berlanjut, pasar properti Indonesia akan semakin berfokus pada pengembangan hunian yang tidak hanya nyaman tetapi juga berkelanjutan, fungsional, dan sesuai dengan gaya hidup digital yang dinamis. 

Baca Juga

El

El

Writer

Semua Berita