Pasar Apartemen di Indonesia Menuju Pemulihan Pasca-Pandemi

2024-11-02 14:23:20

News Image https://id.pinterest.com/pin/799318633889226242/

Pasar apartemen di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan pasca-pandemi, dengan meningkatnya permintaan dari berbagai segmen pembeli. Beberapa faktor kunci memengaruhi tren ini, dan para pengembang serta investor perlu mencermatinya untuk memanfaatkan peluang yang ada. 

1. Peningkatan Permintaan dari Investor dan Penyewa 

Menurut laporan dari lembaga riset properti, permintaan akan apartemen di kota-kota besar, terutama Jakarta, Surabaya, dan Bandung, meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun lalu. Banyak investor mulai kembali melirik apartemen sebagai aset yang menjanjikan, terutama dengan tingginya permintaan dari penyewa yang mencari hunian di pusat kota. 

2. Fasilitas dan Desain yang Berfokus pada Kualitas Hidup 

Pengembang apartemen kini lebih memperhatikan desain yang ramah penghuni dan fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat. Konsep apartemen yang menyediakan area terbuka, taman, dan ruang olahraga menjadi daya tarik utama bagi pembeli. Selain itu, aksesibilitas ke transportasi umum juga menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. 

3. Harga Stabil dengan Potensi Kenaikan 

Harga apartemen di beberapa kawasan mulai stabil setelah sebelumnya mengalami penurunan. Menurut data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), harga apartemen di Jakarta mengalami kenaikan rata-rata 3-5% dalam enam bulan terakhir. Hal ini menandakan kepercayaan pasar yang mulai pulih dan adanya potensi pertumbuhan yang lebih baik ke depan. 

4. Perubahan Pola Hidup dan Kebutuhan Ruang 

Dengan banyak orang yang mengadopsi pola kerja hybrid, apartemen yang menyediakan ruang kerja yang nyaman semakin dicari. Banyak pengembang kini menawarkan unit dengan desain yang memungkinkan penghuni untuk bekerja dari rumah dengan baik. 

5. Dukungan Pemerintah untuk Sektor Properti 

Pemerintah Indonesia terus mendorong sektor properti dengan berbagai kebijakan dan insentif, termasuk program pembiayaan yang lebih terjangkau. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak orang untuk memiliki hunian, termasuk apartemen. 

6. Tren Investasi di Apartemen Bersama (Co-Living) 

Salah satu tren yang muncul adalah meningkatnya minat terhadap apartemen bersama atau co-living, terutama di kalangan milenial dan pekerja muda. Model ini menawarkan biaya sewa yang lebih rendah dengan fasilitas bersama, menjadikannya pilihan menarik di tengah tingginya biaya hidup. 

Baca Juga

El

El

Writer

Semua Berita