6 Perbandingan Hunian dengan SHM dan HGB

Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:52 WIB

News Image dreamtinyliving

Memperkenalkan pentingnya mengetahui perbedaan antara SHM dan HGB sebelum membeli properti, karena sertifikat ini menentukan hak dan kewajiban kepemilikan jangka panjang. 

Banyak orang bingung tentang pilihan terbaik antara keduanya, terutama dalam hal keamanan investasi dan fleksibilitas penggunaan properti.

1. Pengertian Sertifikat Hak Milik (SHM):

SHM adalah bentuk kepemilikan penuh atas suatu properti. 

Pemilik dengan SHM memiliki hak yang tak terbatas terhadap properti tersebut, baik dalam hal penggunaan, penjualan, maupun diwariskan. 

Ini adalah sertifikat terkuat dalam hukum pertanahan di Indonesia.

  • Kelebihan:
    • Kepemilikan penuh dan permanen.
    • Dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
    • Lebih mudah digunakan sebagai agunan di bank.
    • Lebih diminati di pasar properti.
  • Kekurangan:
    • Harganya lebih mahal dibanding properti dengan HGB.
    • Pengurusan SHM bisa memakan waktu lebih lama.

2. Pengertian Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB):

HGB memberikan hak kepada pemilik untuk menggunakan dan membangun di atas tanah yang bukan miliknya untuk jangka waktu tertentu, biasanya 30 tahun, dan dapat diperpanjang hingga maksimal 20 tahun tambahan.

  • Kelebihan:
    • Harga properti dengan HGB umumnya lebih murah dibanding SHM.
    • Cukup fleksibel, dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan hukum.
    • Ideal untuk properti komersial atau proyek investasi jangka pendek.
  • Kekurangan:
    • Tidak ada hak kepemilikan penuh, hanya hak guna.
    • Memerlukan biaya tambahan untuk memperpanjang masa berlaku HGB.
    • Lebih sulit digunakan sebagai jaminan di bank dibanding SHM.
    • Jika masa HGB habis dan tidak diperpanjang, hak atas tanah kembali ke negara.

3. Kapan Sebaiknya Memilih SHM?

  • Jika Anda berencana untuk memiliki properti jangka panjang, terutama untuk tempat tinggal keluarga yang bisa diwariskan ke anak-anak.
  • Jika Anda ingin investasi properti yang lebih stabil dan memiliki nilai jual tinggi.
  • Jika properti tersebut akan digunakan sebagai jaminan untuk pengajuan kredit di bank.

4. Kapan Sebaiknya Memilih HGB?

  • Jika Anda hanya memerlukan properti untuk jangka waktu menengah, misalnya untuk investasi atau menjalankan bisnis.
  • Jika Anda menginginkan properti dengan harga lebih terjangkau.
  • Jika properti terletak di kawasan komersial atau industri yang biasanya lebih sering menggunakan HGB.

5. Proses Pengalihan dari HGB ke SHM:

Properti dengan HGB bisa diubah menjadi SHM dengan mengikuti prosedur tertentu yang diatur oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

Memilih antara SHM dan HGB tergantung pada kebutuhan dan rencana jangka panjang Anda. 

SHM menawarkan keamanan kepemilikan penuh, cocok untuk hunian pribadi jangka panjang, sementara HGB menawarkan fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah, ideal untuk investasi jangka menengah. 

Pembeli perlu mempertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan agar investasi properti mereka aman dan sesuai dengan tujuan. (VC)