5 Langkah Mudah Tingkatkan Kualitas Investasi Reksadana

Jumat, 16 Agustus 2024 | 01:37 WIB

News Image Ilustrasi Pasar Saham (foto: Investment Executive)

Meskipun return dari investasi reksadana mungkin tidak begitu besar, dengan strategi dan eksekusi yang tepat, reksadana bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.

Untuk mencapai kemerdekaan finansial, tidak cukup hanya memiliki tabungan yang besar. Aset yang Anda miliki perlu dikelola dengan baik dan dikembangkan melalui investasi.

Saat ini, terdapat berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih. Bagi Anda yang masih awam dalam dunia investasi, reksadana bisa menjadi langkah awal yang ideal untuk mulai berinvestasi.

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh investor pemula. Jika dibandingkan dengan deposito, bunga reksadana relatif lebih tinggi. Selain itu, risikonya juga lebih rendah dibandingkan investasi saham. Namun, untuk memaksimalkan return yang diperoleh, Anda perlu tahu cara berinvestasi dengan efektif.

1. Mulailah Berinvestasi dengan Jumlah Kecil

Investasi selalu mengandung risiko, termasuk risiko penurunan nilai atau bahkan kehilangan sebagian atau seluruh dana yang diinvestasikan. Oleh karena itu, jika Anda baru mulai berinvestasi di reksadana, sangat disarankan untuk memulainya dengan jumlah kecil.

Memulai investasi dengan jumlah kecil memiliki beberapa keuntungan. Karena dana yang diinvestasikan tidak terlalu besar, risiko yang ditanggung juga lebih kecil. Jika terjadi penurunan nilai, dampaknya masih dapat ditoleransi.

Reksadana sendiri memiliki beberapa jenis, seperti reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham. Setiap jenis reksadana memiliki tingkat risiko yang berbeda. Bagi pemula, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan awal karena risikonya yang lebih rendah.

2. Teruslah Belajar dan Tingkatkan Pengetahuan tentang Reksadana

Meskipun reksadana dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif mudah dikelola, untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda tetap perlu membekali diri dengan pengetahuan yang memadai.

Pengetahuan mengenai reksadana perlu terus ditingkatkan. Setelah memahami apa itu reksadana dan jenis-jenisnya, Anda perlu memperdalam pemahaman dengan mempelajari berbagai faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai reksadana.

Setiap jenis reksadana memiliki karakteristik yang berbeda karena perbedaan komposisi asetnya. Ketika satu jenis reksadana menunjukkan peningkatan nilai yang signifikan, jenis lain mungkin mengalami penurunan. Dengan meningkatkan pengetahuan secara konsisten, Anda akan lebih mampu mengelola dan mengembangkan investasi reksadana Anda.

3. Tingkatkan Pengalaman Berinvestasi

Beberapa hal hanya bisa dipelajari dengan cara mengalami langsung. Pengalaman berinvestasi akan memperkaya pengetahuan yang telah Anda pelajari secara teori. Melalui pengalaman, Anda akan mengetahui apakah pengetahuan tersebut masih relevan atau perlu diperbarui.

Pengalaman berinvestasi juga akan memperkenalkan Anda pada praktik nyata, seperti cara memilih produk reksadana, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli, dan bagaimana cara melakukan transaksi reksadana. Semua ini hanya bisa dipelajari dengan melakukannya secara langsung.

Selain itu, banyaknya produk reksadana yang tersedia di pasar juga bisa membingungkan. Meski hanya ada empat jenis utama reksadana, namun banyaknya pilihan yang ditawarkan oleh berbagai manajer investasi di Indonesia membuat Anda harus jeli memilih. Dengan pengalaman yang bertambah, Anda akan lebih mudah memahami karakteristik dari produk-produk reksadana yang berbeda.

4. Minimalkan Biaya dalam Berinvestasi

Transaksi reksadana tidak berbeda jauh dengan transaksi jual beli barang lainnya. Setiap produk reksadana memiliki harga yang bervariasi. Namun, selain harga, Anda juga harus memperhatikan biaya atau fee yang dikenakan dalam setiap transaksi.

Ada beberapa jenis biaya dalam transaksi reksadana, seperti fee pembelian, fee penjualan, dan fee switching. Besaran fee ini bisa sangat bervariasi tergantung produk reksadana dan kebijakan manajer investasi yang menerbitkannya.

Namun, ada juga produk reksadana yang tidak dikenakan biaya sama sekali atau hanya dikenakan dalam kondisi tertentu. Jika memungkinkan, carilah produk reksadana dengan fee rendah atau bahkan tanpa fee. Selain itu, hindari terlalu sering melakukan transaksi beli, jual, atau switching, karena hal ini bisa meningkatkan biaya yang harus Anda keluarkan.

5. Pilih Produk Reksadana yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Kemampuan

Return tahunan yang tinggi bukan satu-satunya indikator investasi yang menguntungkan. Perlu diingat bahwa return tahunan biasanya merupakan angka rata-rata. Ada kemungkinan produk reksadana tertentu mengalami peningkatan signifikan pada satu tahun, namun justru menurun pada tahun lainnya.

Untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal, pilihlah produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Misalnya, investasi untuk dana pendidikan anak berbeda dengan investasi dana pensiun.

Produk reksadana yang dipilih tentu berbeda pula. Oleh karena itu, pastikan Anda telah menentukan tujuan investasi sebelum membeli reksadana, dan susunlah rencana investasi yang matang. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa mengoptimalkan investasi reksadana Anda, sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih maksimal.

Semua Berita

6 Rekomendasi Kartu Kredit BCA yang Terbaik untuk Anda
27 August 2024

6 Rekomendasi Kartu Kredit BCA yang Terbaik untuk Anda

Dalam artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi 6 kartu...

Kartu Kredit
Digibank Mastercard Black vs. MNC Bank Platinum, Mana yang Terbaik?
27 August 2024

Digibank Mastercard Black vs. MNC Bank Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara Digibank Maste...

Kartu Kredit
Kredit Macet Paylater Menumpuk, Bisnis Kartu Kredit Justru Makin Cuan
26 August 2024

Kredit Macet Paylater Menumpuk, Bisnis Kartu Kredit Justru Makin Cuan

Pada paruh pertama tahun 2024, bisnis kartu kredit di sektor...

Kartu Kredit
MNC Bank Platinum vs. Transmart Mega Card Platinum, Mana yang Terbaik?
26 August 2024

MNC Bank Platinum vs. Transmart Mega Card Platinum, Mana yang Terbaik?

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara MNC Bank Plati...

Kartu Kredit
Survei Manulife Ungkap Kecemasan Masyarakat Imbas Naiknya Biaya Medis
25 August 2024

Survei Manulife Ungkap Kecemasan Masyarakat Imbas Naiknya Biaya Medis

Survei Manulife Asia Care 2024 mengungkapkan bahwa tekanan f...

Kartu Kredit
5 Langkah Mudah untuk Mengklaim Asuransi dengan Cepat dan Tepat
25 August 2024

5 Langkah Mudah untuk Mengklaim Asuransi dengan Cepat dan Tepat

Mengklaim asuransi bisa menjadi proses yang membingungkan da...

Kartu Kredit
(Terbaru Agustus 2024) Daftar Suku Bunga Deposito 8 Bank Digital, Ada yang Sampai 9 Persen?
25 August 2024

(Terbaru Agustus 2024) Daftar Suku Bunga Deposito 8 Bank Digital, Ada yang Sampai 9 Persen?

Suku bunga deposito perbankan terus meningkat meskipun Bank...

Kartu Kredit
5 Manfaat Blockchain dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi
24 August 2024

5 Manfaat Blockchain dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi

Teknologi blockchain, yang awalnya dikenal sebagai landasan...

Kartu Kredit
MNC Motion Card vs. Mandiri Livin' Everyday, Mana yang Terbaik
24 August 2024

MNC Motion Card vs. Mandiri Livin' Everyday, Mana yang Terbaik

Perbandingan fitur, manfaat, dan biaya antara MNC Motion Car...

Kartu Kredit
OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol
23 August 2024

OJK Ungkap Maraknya Pelajar dan Mahasiswa Terjebak Judi Online dan Pinjol

Cirebon - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mengeluarkan...

Kartu Kredit