OJK Ungkap Penurunan Kinerja Emiten Multifinance pada Semester I/2024

2024-08-07 00:20:46

News Image Anggota Dewan Komisioner OJK Agusman (foto: TrenAsia)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat bicara mengenai tren menurunnya performa emiten multifinance yang mengalami penurunan laba selama semester I/2024.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, menjelaskan bahwa penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya penjualan mobil dan motor dalam periode yang sama.

"Perusahaan pembiayaan didorong untuk melakukan diversifikasi dalam penyaluran objek pembiayaan baru, termasuk pembiayaan di sektor produktif," ujarnya dalam pernyataan tertulis pada Selasa (6/8/2024).

Agusman menambahkan bahwa upaya diversifikasi tersebut mencakup pembiayaan investasi dan modal kerja untuk mendukung usaha mikro dan kecil (UMK). Langkah ini diharapkan dapat membantu memperkuat basis bisnis multifinance dan mengurangi ketergantungan pada pembiayaan kendaraan bermotor yang saat ini mengalami penurunan permintaan.

Ketika ditanya mengenai proyeksi kinerja industri multifinance hingga akhir tahun, Agusman menyebut bahwa piutang pembiayaan kembali mencatat pertumbuhan sebesar 10,72% year-on-year (YoY) menjadi Rp492,17 triliun.

Dengan proyeksi ini, OJK tetap optimistis bahwa penyaluran pembiayaan dapat meningkat hingga 12% pada akhir tahun 2024, meski dihadapkan pada tren peningkatan biaya dana. “Melihat tren penyaluran pembiayaan, diproyeksikan pembiayaan produktif dapat tumbuh 10%-12% sampai akhir 2024,” tegas Agusman.

Proyeksi ini tentunya harus didukung dengan upaya komprehensif dari perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan kinerja. Hal ini mengingat bahwa banyak bank yang mengalami peningkatan kredit macet di sektor UMKM sehingga mengharuskan perpanjangan restrukturisasi kredit Covid-19. Multifinance bisa masuk sebagai alternatif bagi UMKM untuk pembiayaan selain bank.

Penurunan Laba

Sementara itu, data yang dihimpun oleh Bisnis.com menunjukkan bahwa beberapa emiten multifinance mengalami penurunan laba selama semester I/2024. Sebagai contoh, PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance mencatat laba periode berjalan sebesar Rp128,2 miliar, turun drastis 80,26% secara tahunan dari Rp649,6 miliar pada Juni 2023.

Selain itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) atau BFI Finance juga mengalami penurunan laba sebesar 19,16% YoY dari Rp848,3 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp685 miliar. Penurunan serupa juga dialami oleh PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance yang mencatat laba Rp213,36 miliar pada semester I/2024, turun 11,6% YoY dari Rp241,54 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak berbeda jauh, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance juga mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 6,5% YoY, dari Rp818 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp765 miliar pada Juni 2024. 

Penurunan laba ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh industri multifinance dalam menghadapi perubahan dinamika pasar, khususnya dalam sektor otomotif. Namun, langkah diversifikasi yang didorong oleh OJK diharapkan dapat memberikan angin segar bagi industri ini dengan membuka peluang pembiayaan baru di sektor-sektor produktif lainnya.

OJK terus mengawasi dan mendorong perusahaan pembiayaan untuk mencari inovasi dan diversifikasi produk agar dapat mengatasi tantangan ini. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan industri multifinance dapat kembali bangkit dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, terutama dalam mendukung sektor UMK yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.

Selain itu, Agusman juga mengungkapkan bahwa OJK berencana untuk memperkenalkan regulasi baru yang lebih fleksibel untuk mendukung inovasi di sektor multifinance.

Regulasi ini diharapkan dapat mempermudah perusahaan pembiayaan dalam mengembangkan produk-produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan kontribusi sektor multifinance terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga

Semua Berita

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan
14 Desember 2024

Cara Memblokir Kartu Debit BRI yang Hilang atau Tertelan

Nasabah dapat memblokir kartu ATM BRI yang hilang atau terte...

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini
3 Desember 2024

Perkembangan Kartu Kredit: Tren dan Inovasi Terkini

Dengan berbagai inovasi yang terus bermunculan, kartu kredit...

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah
22 November 2024

7 Produk Perbankan Populer di Kalangan Nasabah

Tujuh produk perbankan yang populer di kalangan nasabah menc...

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!
21 November 2024

Tips Mengatasi Kartu ATM yang Terblokir, Jangan Panik!

Kartu ATM yang terblokir dapat dibuka kembali melalui call c...

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat
18 November 2024

Produk Perbankan Terkini: Inovasi dan Solusi untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Produk perbankan terus berkembang mengikuti kebutuhan dan ke...

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional
18 November 2024

Perbandingan Biaya Transaksi Antara Bank Digital dan Bank Tradisional

Dalam perbandingan biaya transaksi, bank digital umumnya leb...

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI
14 November 2024

Pilihan Mobile Banking: Review dan Perbandingan Livin' by Mandiri vs. BRImo BRI

Dua aplikasi mobile banking yang populer di Indonesia adalah...

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional
9 November 2024

8 Langkah Inovasi Bank Syariah: Jangan Cuma Jadi Bayangan Bank Konvensional

Bank syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk berke...

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024
8 November 2024

5 Bank Terbesar di Indonesia Tingkatkan Profitabilitas di Kuartal III-2024

Lima bank terbesar di Indonesia menunjukkan kinerja positif ...

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen
8 November 2024

OJK Luncurkan Tiga Pedoman Baru untuk Perbankan Syariah demi Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Dalam rangka memperkuat industri perbankan syariah di Indone...