2024-07-31 04:48:56
Suasana di Kantor Cabang Bank Mandiri (foto: Flip)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,55 triliun pada semester I/2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,23% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,23 triliun.
Sementara itu, laba untuk kepentingan non pengendali tercatat sebesar Rp2,72 triliun. Pertumbuhan laba bank tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 3,75% yoy menjadi Rp49,08 triliun pada akhir Juni 2024, dari sebelumnya Rp47,31 triliun.
Namun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri mengalami penurunan sebesar 38 basis poin (bps) dari 5,30% menjadi 4,92%.
Selain itu, peningkatan laba juga didorong oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income secara konsolidasi yang mencapai Rp10,77 triliun pada semester I/2024, naik 14,37% yoy. Penurunan nilai aset keuangan atau impairment juga mengalami penurunan sebesar 8,53% yoy menjadi Rp6,91 triliun.
Dari sisi intermediasi, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.487,44 triliun pada Juni 2024, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 20,07% yoy. Aset bank juga meningkat sebesar 14,96% yoy menjadi Rp2.257,81 triliun pada semester I/2024.
Sejalan dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank Mandiri berada di level 1,01%, turun dari 1,53%. Sedangkan NPL net tercatat sebesar 0,35%, naik dari 0,29%.
Direktur Keuangan Bank Mandiri, Sigit Prastowo, mengungkapkan bahwa portofolio kredit wholesale relatif baik. "Proses kami sangat disiplin dalam loan underwriting," ujarnya kepada media di Jakarta pada Selasa (30/7/2024).
Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) juga menurun menjadi 3,58% dari sebelumnya 3,72%. Namun, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh lebih tinggi, yaitu 285 bps menjadi 24,39% dari 25,78%.
Di sisi pendanaan, Bank Mandiri telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.651,02 triliun, meningkat sebesar 15,45% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) juga mengalami kenaikan sebesar 17,94% yoy menjadi Rp1.238,45 triliun.
Dalam kinerja semester I/2024, Bank Mandiri menunjukkan peningkatan yang signifikan pada berbagai indikator keuangan. Laba bersih yang tumbuh, peningkatan pendapatan bunga bersih, serta pendapatan berbasis komisi menjadi faktor pendorong utama kinerja positif bank.
Selain itu, penurunan rasio kredit bermasalah menunjukkan pengelolaan kredit yang lebih baik dan disiplin dalam proses underwriting. Meskipun margin bunga bersih mengalami penurunan, peningkatan pendapatan berbasis komisi dan penurunan nilai aset keuangan membantu menjaga pertumbuhan laba.
Pertumbuhan aset yang signifikan dan peningkatan penyaluran kredit menunjukkan bahwa Bank Mandiri terus memperkuat posisinya dalam sektor perbankan. Dengan tingkat pengembalian ekuitas yang meningkat dan pengelolaan dana pihak ketiga yang baik, Bank Mandiri menunjukkan kemampuan untuk tetap kompetitif dan menguntungkan di tengah dinamika pasar.
Melihat kinerja positif yang telah dicapai, Bank Mandiri berencana untuk terus memperkuat inovasi dan digitalisasi layanan keuangan. Fokus pada pengembangan teknologi finansial (fintech) dan peningkatan pengalaman nasabah diharapkan dapat membantu bank dalam menjangkau lebih banyak segmen pasar, termasuk UMKM dan sektor produktif lainnya.
Dengan berbagai inisiatif strategis ini, Bank Mandiri optimis dapat mempertahankan tren pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan di masa mendatang, sekaligus berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.
Secara keseluruhan, kinerja Bank Mandiri pada semester I/2024 mencerminkan strategi yang efektif dalam mengelola pendapatan, kredit, dan aset, serta komitmen terhadap peningkatan kualitas portofolio kredit.