Menteri BUMN Singgung Kredit Ultra Mikro (UMi) di Tengah Tantangan Global

2024-07-31 04:33:56

News Image Erick Tohir (foto: Infobanknews)

Menteri BUMN Erick Thohir terus menggarisbawahi pentingnya peningkatan kinerja bisnis penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) meski menghadapi tantangan ekonomi global yang tidak stabil dan melemahnya daya beli masyarakat.

Dalam konferensi pers setelah peluncuran Gedung Nawasena Mandiri Corporate University pada Selasa (30/7/2024), Erick menegaskan kembali peran krusial UMKM dalam stabilisasi ekonomi, terutama mengingat pengalaman krisis ekonomi 1998.

"Saat daya beli masyarakat menurun atau UMKM mengalami kesulitan, kita sebagai pemerintah atau BUMN tidak boleh mengabaikan mereka," ungkapnya. Erick menekankan bahwa BUMN memiliki indikator kinerja utama yang mencakup kontribusi terhadap kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta peran sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

"Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global," tambahnya. BUMN terus menyalurkan pembiayaan kepada UMKM secara konsisten, dengan kontribusi 92% dari total pembiayaan UMKM, jauh lebih tinggi dibandingkan bank swasta dan bank asing yang cenderung fokus pada kredit segmen korporasi.

Dua institusi utama BUMN dalam penyaluran pembiayaan ultra mikro mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,55%, dengan total penyaluran mencapai Rp122,02 triliun pada semester I/2024 dari Rp110,37 triliun pada Juni 2023.

PNM mencatatkan pinjaman yang diberikan sebesar Rp45 triliun, meningkat 5,12% dari Rp42,8 triliun pada Juni 2023, dengan rincian pinjaman sebesar Rp43,873 triliun dan pembiayaan modal sebesar Rp1,127 triliun.

Sementara itu, Pegadaian mencatat pinjaman sebesar Rp77,02 triliun pada paruh pertama 2024, naik 13,99% dari Rp67,57 triliun pada Juni 2023. PNM juga melaporkan pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp7,51 triliun, tumbuh 11,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba bersih meningkat dari Rp750,33 miliar menjadi Rp823,56 miliar.

Pegadaian melaporkan pendapatan usaha sebesar Rp16,07 triliun pada Juni 2024, naik dari Rp11,83 triliun pada Juni 2023, dengan laba bersih meningkat dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,9 triliun pada semester I/2024.

Erick menekankan bahwa di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, BUMN harus terus berkomitmen dalam mendukung UMKM untuk memastikan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan usaha kecil menjadi besar serta berdaya saing global.

Langkah ini tidak hanya penting untuk menopang daya beli masyarakat, tetapi juga untuk mendorong transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dengan kontribusi signifikan dari BUMN dalam penyaluran pembiayaan UMKM, diharapkan UMKM dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang tidak menentu.

Pentingnya Inovasi dan Kolaborasi

Sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja pembiayaan UMKM, BUMN juga terus melakukan berbagai inovasi dan penyesuaian strategi sesuai dengan dinamika pasar dan kebutuhan UMKM. Hal ini mencakup pengembangan produk pembiayaan yang lebih fleksibel, peningkatan aksesibilitas melalui teknologi digital, serta penyediaan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM agar lebih siap menghadapi persaingan dan tantangan di pasar.

Erick juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan, dalam mendukung pengembangan UMKM.

Dengan sinergi yang kuat, diharapkan UMKM dapat lebih cepat pulih dan berkembang, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

"Kolaborasi adalah kunci untuk memastikan bahwa UMKM dapat tumbuh dan berkembang, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian," ujarnya.

Dalam jangka panjang, strategi BUMN dalam mendukung UMKM juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Dengan demikian, UMKM dapat menjadi pilar utama dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, komitmen BUMN dalam mendukung UMKM melalui penyaluran pembiayaan yang konsisten dan inovatif menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Dengan terus memperkuat peran UMKM, diharapkan perekonomian nasional dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global dan terus berkembang menuju kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.

Baca Juga

Semua Berita