Dari E-Wallet Hingga Paylater, Penggunaan Layanan Finansial Digital Makin Populer di Masyarakat

2024-07-17 01:51:31

News Image Pengguna ShopeePayLater (foto: ANTARA News)

Penggunaan aplikasi teknologi keuangan (fintech) seperti dompet digital (e-wallet) dan layanan bayar nanti (paylater) semakin meningkat, berdasarkan survei terbaru dari Jakpat. Penelitian yang melibatkan 2159 responden pada semester pertama 2024 ini menunjukkan bahwa 93% dari mereka telah beralih ke pembayaran digital.

Rincian survei mengungkapkan bahwa sekitar 97% responden menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital utama, diikuti oleh platform perbankan dengan 49%, dan layanan paylater mencapai 33%.

Jika dibandingkan dengan semester II/2023, terdapat peningkatan signifikan dalam penggunaan ketiga kategori pembayaran digital tersebut. Penggunaan e-wallet meningkat sebesar 75%, platform perbankan naik 45%, dan paylater melonjak 25%.

Dilansir dari Bisnis.com pada Rabu (17/7/2024), Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa ada lonjakan penggunaan layanan digital secara signifikan oleh masyarakat.

"Kami melihat adanya lonjakan yang signifikan dalam penggunaan pembayaran digital oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh semakin mudahnya penggunaan fintech, di mana masyarakat kini lebih mengutamakan kenyamanan dan kemudahan," ujarnya.

Selain pembayaran digital, fintech juga dimanfaatkan untuk aktivitas keuangan lainnya seperti menabung, membayar kredit, investasi, dan membeli asuransi. Survei menunjukkan bahwa 34% responden melakukan menabung, 29% membayar kredit, 20% berinvestasi, dan 20% membeli asuransi, baik secara digital maupun konvensional.

Dalam memilih platform fintech, responden mempertimbangkan beberapa faktor. Metode pembayaran yang mudah digunakan menjadi alasan utama bagi 62% responden, diikuti oleh aplikasi yang ramah pengguna (55%) dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (45%). Jakpat juga mencatat bahwa 8% responden menggunakan pinjaman online (pinjol) yang memberikan uang tunai. 

Farida menambahkan bahwa empat dari lima orang menggunakan pinjol karena dana cepat cair. Selain itu, 78% responden menyebutkan bahwa proses yang cepat menjadi alasan mereka memilih pinjol, sementara 74% lainnya tertarik karena persyaratan yang mudah.

“Tiga dari empat responden memakai dana pinjaman tersebut untuk kebutuhan mendesak. Ada juga yang menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari (45%), membayar tagihan (40%), hingga kebutuhan hiburan (17%),” ungkap Hasna.

Gen Z Jadi Pendorong

Menurut Farida, pinjol telah menjadi salah satu solusi multifungsi dalam pengelolaan keuangan pribadi masyarakat. "Mayoritas masyarakat memanfaatkan pinjol untuk kebutuhan mendesak, tetapi tidak sedikit, terutama Generasi Z, yang menggunakannya untuk kebutuhan tersier seperti membeli tiket konser. Proses yang cepat dan persyaratan yang mudah saat mendaftar juga menjadi faktor penarik utama," jelasnya.

Perubahan dalam perilaku keuangan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap teknologi keuangan digital. Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh fintech menjadi daya tarik utama bagi pengguna.

Tren ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan peningkatan akses dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai layanan keuangan digital.

Survei Jakpat ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana teknologi keuangan telah mengubah cara masyarakat mengelola keuangan mereka. Dengan semakin banyaknya orang yang beralih ke pembayaran digital, menabung, berinvestasi, dan menggunakan asuransi secara digital, industri fintech di Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar.

Faktor kenyamanan, kecepatan, dan kemudahan yang ditawarkan oleh layanan fintech akan terus menjadi pendorong utama dalam adopsi teknologi keuangan di masa mendatang.

Seiring dengan peningkatan adopsi fintech, penting bagi penyedia layanan untuk terus meningkatkan keamanan dan keandalan platform mereka. Edukasi kepada pengguna tentang cara menggunakan layanan fintech dengan aman juga menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap teknologi keuangan digital.

Dengan demikian, fintech tidak hanya menjadi alat yang memudahkan, tetapi juga aman dan terpercaya dalam pengelolaan keuangan pribadi.

Baca Juga

Semua Berita