BI Rate Naik, Perbankan Mulai Pertimbangkan Kenaikan Bunga Kredit

2024-06-28 07:23:32

News Image Tabel Bunga Deposito BRI (foto: Bisnis.com)

Sejumlah bank mulai menyesuaikan suku bunga deposito setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan BI Rate ke level 6,25% pada April 2024. Namun, bagaimana dengan bunga kredit? Menurut laporan terbaru Analisis Uang Beredar BI, rerata tertimbang suku bunga kredit pada Mei 2024 naik tipis menjadi 9,26% dari 9,25% pada April 2024.

Dilansir dari Bisnis.com pada Jumat (28/6/2024), Amin Nurdin, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), menyatakan bahwa penyesuaian suku bunga kredit oleh perbankan akan dilakukan secara bertahap.

"Bisa enam bulan [penyesuaian bunga kredit], karena jika terlalu lama bank akan terkena beban biaya dana (cost of fund) dan jika tidak efisien, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan turun," ujarnya.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), Lani Darmawan, mengakui bahwa perseroan akan menyesuaikan suku bunga kredit dan simpanan. "Penyesuaian dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kondisi pasar," ujarnya.

Ia juga menyebut NIM yang tertekan masih menjadi tantangan, sehingga pihaknya berharap suku bunga bisa turun secara bertahap untuk menurunkan biaya dana (CoF) dan membuat bunga kredit lebih terjangkau. NIM CIMB Niaga susut 55 basis poin menjadi 3,97% per Maret 2024 dari 4,52% pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN masih menimbang penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan penyesuaian akan dilakukan dengan mempertimbangkan tekanan biaya dana.

"Saat ini belum ada penyesuaian. Tidak tahu kalau bulan depan," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyebutkan meski suku bunga simpanan naik, hal ini belum akan diikuti oleh kenaikan suku bunga kredit. "Kredit bunga belum naik," ujarnya.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menambahkan bahwa BCA akan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menyesuaikan suku bunga kredit, seperti kondisi ekonomi dan bisnis, likuiditas, dan situasi pasar.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan bahwa penyesuaian suku bunga pinjaman maupun simpanan bergantung pada kondisi likuiditas masing-masing bank. "Dengan mempertimbangkan strategi pengembangan usaha dan kondisi eksternal, termasuk tren suku bunga pasar dan suku bunga acuan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman.

Naiknya Bunga Deposito

Laporan terbaru Analisis Uang Beredar BI yang dirilis pekan lalu (21/6/2024) menunjukkan peningkatan suku bunga simpanan berjangka pada tenor 1 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan masing-masing menjadi 4,64%; 5,91%; dan 4,1% pada Mei 2024. Pada April 2024, masing-masing tercatat sebesar 4,62%; 5,88%; dan 4,05%.

Amin Nurdin dari LPPI mengatakan naiknya suku bunga acuan di beberapa bank dilakukan demi menjaga agar dana nasabah tidak "kabur". "Karena tuntutan deposan yang uangnya besar, bank harus menyesuaikan bunga deposito," ucapnya.

Bank Central Asia (BCA) dan Bank Jago (ARTO) telah mengumumkan kenaikan bunga deposito masing-masing. BCA menyesuaikan deposito per 14 Juni 2024 dengan kenaikan pada tenor 1 bulan dan 3 bulan. Bunga deposito rupiah BCA untuk tenor 1 bulan dengan nominal di bawah Rp2 miliar naik dari 2,5% menjadi 3%. Untuk tenor 3 bulan, bunga deposito dengan nominal di bawah Rp2 miliar naik dari 2,85% menjadi 3,25%.

Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan kenaikan suku bunga deposito mengikuti kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin per April 2024. "Karena BI Rate kan naik," ujarnya. Hera F. Haryn dari BCA menambahkan bahwa perseroan memberikan tingkat suku bunga deposito dengan mempertimbangkan likuiditas, situasi pasar, suku bunga BI, dan kondisi ekonomi.

Bank Jago juga menaikkan suku bunga deposito sebesar 25 basis poin mulai 12 Juni 2024. Untuk simpanan Rp1 juta hingga Rp49,99 juta, suku bunga ditetapkan 4,25% per tahun. Untuk simpanan Rp50 juta hingga Rp99,99 juta, suku bunga naik dari 4,5% menjadi 4,75%. Sementara, untuk simpanan Rp100 juta ke atas, suku bunga naik dari 5% menjadi 5,25%.

Head of Finance, Technology & Operations Bank Jago, Supranoto Prajogo, mengatakan bahwa penyesuaian suku bunga dilakukan sebagai respons atas kenaikan suku bunga acuan. Menurutnya, penawaran bunga bukan satu-satunya faktor bagi nasabah untuk menggunakan perbankan digital, tetapi unique value proposition (UVP) juga menjadi strategi yang lebih berkelanjutan bagi bisnis perseroan.

Baca Juga

Semua Berita