2024-06-12 12:18:40
Loket Bank Mega Syariah (foto: Bisnis.com)PT Bank Mega Syariah terus berupaya memperkuat posisinya di pasar dengan menyasar segmen priority banking sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan volume Dana Pihak Ketiga (DPK), terutama di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.
Dilansir dari Bisnis.com pada Rabu (12/6/2024), Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji, mengungkapkan bahwa relokasi Kantor Cabang Pembantu (KCP) merupakan salah satu langkah strategis untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah, sekaligus menjangkau potensi nasabah kelas menengah atas.
"Diharapkan kehadiran KCP Kelapa Gading sebagai salah satu cabang priority banking dapat meningkatkan pertumbuhan volume DPK dari sisi ritel," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (11/6/2024).
Untuk mendukung layanan optimal bagi nasabah prioritas, KCP Kelapa Gading dilengkapi dengan berbagai fasilitas eksklusif, seperti lounge atau ruang khusus dan layanan eksklusif lainnya, termasuk fasilitas safe deposit box, serta CT Corp lifestyle privileges.
Fasilitas ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan lebih bagi nasabah kelas atas, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan DPK.
Selain fokus pada peningkatan layanan melalui relokasi KCP, Bank Mega Syariah juga berencana untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis priority banking melalui produk-produk berbasis fee, seperti wealth management.
Hingga Mei 2024, total kelolaan DPK Bank Mega Syariah tumbuh sebesar 6,67% menjadi lebih dari Rp10 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan mampu menarik minat nasabah untuk mempercayakan dananya pada Bank Mega Syariah.
Pertumbuhan DPK ini sejalan dengan peningkatan total CASA (Current Account Savings Account) pada periode yang sama, yang meningkat sebesar 3,60% menjadi lebih dari Rp2,9 triliun. Porsi CASA terhadap DPK pada Mei 2024 tercatat sebesar 28,90%, meningkat dari posisi 27,11% pada Mei 2023.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menunjukkan bahwa pada April 2024, DPK secara keseluruhan tumbuh 8,21% yoy menjadi Rp8.653 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 6,82%, dengan giro menjadi kontributor terbesar pertumbuhan, yaitu sebesar 11,81% yoy.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga melaporkan tren yang menarik terkait dengan nominal tabungan masyarakat bawah dan nasabah kaya yang bergerak ke arah yang berlawanan.
Pada April 2024, tabungan masyarakat dengan saldo di bawah Rp100 juta menunjukkan perlambatan pertumbuhan, hanya tumbuh sebesar 4,06% secara tahunan, menurun dari 7,3% pada Maret 2024. Sebaliknya, tabungan nasabah kaya dengan saldo di atas Rp2 miliar tumbuh semakin pesat, mencapai 10,11% yoy, naik dari 8,76% pada bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, berdasarkan Data Distribusi LPS per April 2024, simpanan dengan nominal di atas Rp5 miliar menjadi kategori simpanan dengan jumlah terbesar, mencapai Rp4.691 triliun atau setara dengan 53,9% dari total simpanan sebesar Rp8.703 triliun.
Sementara itu, simpanan terbesar kedua adalah simpanan di bawah Rp100 juta yang mencapai Rp1.054 triliun atau 12,1% dari total simpanan. Namun, secara bulanan, nominal simpanan di bawah Rp100 juta turun 0,7% MoM.
Dengan fokus yang kuat pada layanan priority banking dan peningkatan produk berbasis fee, PT Bank Mega Syariah optimis dapat terus meningkatkan volume DPK dan memperkuat posisinya di pasar.
Kehadiran KCP Kelapa Gading yang dilengkapi dengan fasilitas eksklusif diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah kelas menengah atas sehingga mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi dan perubahan suku bunga acuan.