2024-06-08 03:00:03
Opening Ceremony JaKreatiFest 2024 (foto: InfoPublik)Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyampaikan bahwa volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jakarta sepanjang tahun 2024 telah mencapai 462,55 juta.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest) 2024 yang berlangsung di Mal Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta, pada Kamis, 6 Juni 2024.
Dilansir dari Bisnis.com pada Sabtu (8/6/2024), Arlyana mengungkapkan bahwa sampai dengan April 2024, jumlah pengguna baru QRIS di Jakarta telah mencapai 5,78 juta. "Dari sisi volume transaksi, transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 462,55 juta sepanjang tahun 2024," katanya.
Ia menekankan pentingnya digitalisasi untuk mendorong Jakarta menjadi kota global, salah satunya melalui digitalisasi pembayaran. Lebih lanjut, Arlyana menjelaskan bahwa berdasarkan indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), digitalisasi pembayaran di Jakarta telah mencapai 98,3%.
Data ini sejalan dengan peningkatan rasio pemanfaatan QRIS terhadap pendapatan asli daerah (PAD) yang mencapai 0,51%. "Serta penggunaan kanal penerimaan digital Pemda yang meningkat menjadi 38% dari total pajak dan retribusi," ungkapnya.
JaKreatiFest 2024 diadakan dari tanggal 6 hingga 9 Juni 2024 di Mal Kokas dengan tema "Inovasi Jakarta Menuju Kota Global". Arlyana menjelaskan bahwa JaKreatiFest tahun ini merupakan bagian dari program strategis Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta dan juga merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun Jakarta yang ke-497.
“Jakarta Kreatif Festival atau JaKreatiFest 2024 merupakan program strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, yang menjadi bagian rangkaian hari ulang tahun Jakarta yang ke-497,” ujar Arlyana.
Dalam JaKreatiFest 2024, BI dan Pemprov DKI Jakarta memperkenalkan beberapa inovasi program dibandingkan dengan sebelumnya. Salah satu inovasinya adalah perluasan kemitraan pembiayaan business matching yang tidak hanya dengan bank umum, tetapi juga dengan bank digital dan lembaga pembiayaan fintech.
Selain itu, kemitraan juga diperluas dengan potential buyer dari dalam negeri, termasuk retailer, serta dari luar negeri.
Untuk kegiatan showcase produk UMKM secara offline, BI melibatkan 76 UMKM yang terdiri dari 20 UMKM fashion, 17 UMKM food and beverages (FnB), 21 UMKM bahan pangan olahan, 10 UMKM kerajinan, serta 8 UMKM kopi. "UMKM yang terlibat terdiri dari 43 binaan Bank Indonesia Jakarta, 2 binaan dekranasda, 19 binaan PPKUKM Pemprov, dan 12 UMKM Mitra," jelas Arlyana.
JaKreatiFest 2024 menjadi ajang bagi UMKM untuk menampilkan produk-produk unggulan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi UMKM untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan adanya inovasi-inovasi program tersebut, diharapkan UMKM dapat lebih berkembang dan berkontribusi dalam mendorong ekonomi digital di Jakarta.
Arlyana juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BI, Pemprov DKI Jakarta, dan berbagai stakeholder dalam mengembangkan ekonomi digital di Jakarta. “Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa mendorong Jakarta menjadi kota global yang modern dan inovatif,” katanya.
JaKreatiFest 2024 tidak hanya menjadi ajang pameran dan business matching, tetapi juga merupakan wadah edukasi dan inspirasi bagi pelaku UMKM dan masyarakat luas. Berbagai kegiatan menarik seperti workshop, talkshow, dan dihadirkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para peserta.
Secara keseluruhan, JaKreatiFest 2024 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM dan ekonomi digital di Jakarta. Dengan terus mendorong inovasi dan digitalisasi, Jakarta diharapkan dapat menjadi kota global yang kompetitif dan maju di masa depan.