Apa itu Dana Abadi yang Diusulkan Bank BTN (BBTN) untuk Biayai KPR?

2024-04-03 01:24:22

News Image perumahan btn

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah mengusulkan penggunaan skema dana abadi untuk subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai upaya untuk meredakan tekanan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Langkah ini merupakan alternatif dari skema sebelumnya, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang saat ini telah menjadi beban APBN. Dalam upaya mengatasi hal ini, BBTN bersama dengan pemerintah yang akan datang menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah dalam 5 tahun ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan terobosan baru dalam mengelola subsidi KPR agar target tersebut dapat tercapai. 

 

Direktur Utama BBTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa skema dana abadi ini akan mengalokasikan dana FLPP ke Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara (SBN) dengan imbal hasil sekitar 6%. Imbal hasil tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk menutupi selisih bunga KPR di masyarakat, sehingga masyarakat hanya perlu membayar bunga sebesar 5%. Meskipun skema ini membutuhkan waktu 10 tahun untuk terwujud, Nixon percaya bahwa ini akan memberikan manfaat jangka panjang dengan mengurangi beban APBN secara signifikan.

 

Pelaksanaan skema dana abadi ini diharapkan dapat menyediakan subsidi KPR untuk 500.000 hingga 600.000 rumah setiap tahunnya pada tahun 2034. Dengan demikian, diharapkan masalah perumahan di Indonesia dapat terselesaikan dengan lebih baik, tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Subsidi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari uang muka, asuransi, hingga pemotongan PPN, yang secara keseluruhan dapat mengurangi biaya kepemilikan rumah sebesar 20%. Dengan demikian, diharapkan akses terhadap perumahan yang layak akan semakin meningkat.

 

Pada tahun 2023, penyaluran subsidi KPR melalui skema FLPP telah mencapai 229.000 unit sesuai dengan target yang ditetapkan. Proses penyaluran ini melibatkan 40 bank penyalur, dengan BTN menjadi bank dengan komitmen penyaluran terbanyak. Selanjutnya, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR FLPP sebanyak 232.101 unit selama tahun 2024, dengan BTN dan unit usaha syariahnya, BTN Syariah, menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran KPR FLPP tersebut. Dengan demikian, keterlibatan BBTN dalam skema FLPP sebelumnya menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penyediaan perumahan bagi masyarakat.

 

Skema dana abadi yang diusulkan oleh BBTN merupakan langkah strategis dalam menangani masalah perumahan di Indonesia. Dengan mengalokasikan dana FLPP untuk investasi jangka panjang dan memanfaatkan imbal hasilnya untuk menutupi selisih bunga KPR, diharapkan akan terjadi pengurangan beban APBN serta pengurangan biaya bagi masyarakat dalam kepemilikan rumah. Langkah ini juga menggambarkan upaya nyata dalam mencapai target pembangunan 3 juta unit rumah dalam 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, skema dana abadi ini diharapkan dapat menjadi model efektif dalam mengelola subsidi KPR dan meningkatkan akses terhadap perumahan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Baca Juga

Semua Berita