2024-04-02 01:59:11
Bank Multiarta Sentosa (MASB)PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (MASB), yang merupakan bagian dari Wings Group, mencatatkan kinerja yang menurun pada tahun 2023. Laba bersih bank ini mencapai Rp243,86 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,94% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp304,6 miliar pada 2022. Penurunan tersebut dapat dikaitkan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,09%, mencapai Rp733,73 miliar pada 2023 dari Rp764,99 miliar pada 2022. Namun, meskipun demikian, terdapat peningkatan pada pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 9,44% menjadi Rp51,28 miliar pada 2023, serta pendapatan lainnya yang melonjak 94,3% menjadi Rp100,55 miliar pada tahun yang sama.
Penurunan laba MASB juga dipengaruhi oleh lonjakan sejumlah pos beban. Beban tenaga kerja meningkat hingga 43,75% atau mencapai Rp283,84 miliar, sedangkan beban lainnya naik 35,66% menjadi Rp225,98 miliar pada tahun 2023. Dampaknya, laba operasional bank ini mengalami penurunan signifikan sebesar 25,51%, menjadi Rp308,18 miliar dari Rp413,72 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini turut berdampak pada rasio profitabilitas MASB, di mana margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun 61 basis poin (bps) menjadi 3,3% dari 3,91% pada tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, tingkat pengembalian aset (return on assets/ROA) turun 62 bps menjadi 1,24% dari 1,86%, sementara tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) turun 397 bps menjadi 6,87% dari 10,84%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga mengalami peningkatan signifikan, naik 1.116 bps dari 69,6% pada tahun 2022 menjadi 80,76% pada tahun 2023. Namun, di sisi lain, MASB mencatatkan peningkatan dalam penyaluran kredit sebesar Rp9,7 triliun pada tahun 2023, naik 9,75% dibandingkan dengan Rp8,83 triliun pada tahun sebelumnya. Aset MASB juga mengalami kenaikan sebesar 28,75%, menjadi Rp27,39 triliun pada tahun yang sama.
Seiring dengan pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) gross perusahaan mencapai 3,31% dari 3,09%, sementara NPL net berada di level 1,45% dari 1,05%. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), MASB mencatat pertumbuhan sebesar 32,32% year-on-year (yoy) menjadi Rp23,16 triliun. Dana murah alias Current Account Saving Account (CASA) juga tumbuh 30,1% menjadi Rp7,06 triliun pada tahun 2023. Meskipun mengalami penurunan dalam kinerja keuangan, MASB masih berhasil mencatat pertumbuhan dalam beberapa aspek operasionalnya.