Perbankan Indonesia Termasuk Paling Tahan Banting dan Salah Satu yang Terkuat di ASEAN

2024-03-25 03:06:45

News Image bank indonesia

Industri perbankan Indonesia menunjukkan ketahanannya di tengah turbulensi ekonomi global dan krisis keuangan yang melanda beberapa negara lain. Dalam Seminar Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa bank-bank di Indonesia tetap kuat, bahkan ketika terjadi kejatuhan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat. Menurutnya, tidak ada pengaruh signifikan terhadap perbankan Indonesia dari situasi tersebut. Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada persoalan serius yang dihadapi oleh sektor perbankan Indonesia baik dari segi global maupun domestik.

 

Data yang dirilis menunjukkan bahwa sektor perbankan Indonesia menunjukkan performa yang sangat baik. Pertumbuhan kredit yang mencapai angka di atas 10% pada tahun lalu dan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang rendah, menjadi indikator kekuatan sektor ini. Dian juga menyebutkan bahwa pertumbuhan kredit tahun ini diproyeksikan tidak bergeser dari angka tersebut, menandakan konsistensi dan stabilitas perbankan. Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa pada Februari 2024, pertumbuhan kredit mencapai 11,28% year-on-year, sementara rasio NPL net perbankan tercatat 0,79% dan NPL gross 2,35% per Januari 2024.

 

Wamen Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, juga memberikan penilaian positif terhadap industri perbankan Indonesia. Menurutnya, sektor ini menunjukkan kekuatan yang signifikan di kawasan ASEAN, tercermin dari tingkat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang tinggi serta pertumbuhan yang masif di sektor UMKM. Tidak hanya itu, restrukturisasi kredit yang menurun dan pencadangan kredit macet yang menyusut, memberikan dorongan bagi bank-bank untuk menghasilkan laba yang baik dan berkelanjutan.

 

Dengan berakhirnya Pemilu 2024, Kartika optimistis bahwa investasi akan kembali meningkat, memperkuat prospek pertumbuhan kredit dan investasi di tahun ini. Semua ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan eksternal ada, industri perbankan Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan dan stabilitas yang kuat, dengan nilai NIM perbankan Indonesia tercatat sebesar 4,81% pada Desember 2023 dan 4,54% per Januari 2024. Sementara, berdasarkan laporan BI, per Februari 2024 nilai kredit yang disalurkan ke segmen UMKM mencapai Rp1.364 triliun, naik 9,4% year-on-year.

Baca Juga

Semua Berita