2024-03-06 06:06:31
Bank Neo Commerce RugiPT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC melaporkan rugi bersih sebesar Rp573,18 miliar pada tahun 2023, menurun dari rugi bersih sebesar Rp789,05 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan rugi bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 86,32% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp3,1 triliun, serta kenaikan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari 13,83% menjadi 18,39%. Selain itu, bank juga berhasil meningkatkan efisiensinya dengan menurunkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 127,28% menjadi 112,27%.
Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama BNC, Aditya Windarwo, menyatakan bahwa meskipun bank mengalami rugi pada tahun 2023, hal tersebut menjadi modal untuk terus berkembang pada tahun ini. Aditya optimis bahwa BNC dapat meraih laba sepanjang tahun 2024. Dari sisi intermediasi, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun pada 2023, meskipun aset bank turun menjadi Rp18,16 triliun. Namun, bank berhasil mempertahankan kualitas asetnya dengan menurunkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) nett dari 2,05% menjadi 0,95% pada 2023.
Menyikapi proyeksi pertumbuhan kredit yang diharapkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2024, BNC juga memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit minimal sebesar 20% dengan tetap mempertahankan kehati-hatian dan kewaspadaan. Meskipun demikian, BNC mencatatkan penurunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4% menjadi Rp13,87 triliun pada tahun 2023, serta penurunan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 3,24% menjadi Rp3,99 triliun.