Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Indonesia Punya Mobil Buatan Sendiri

Selasa, 5 Maret 2024 | 14:30 WIB

News Image Mobil Buatan Indoensia

Banyak orang tahu mobil-mobil yang beredar di Indonesia kebanyakan buatan Jepang ataupun China. Sebenarnya, Indonesia punya mobil buatan sendiri yang belum banyak diketahui. Di artikel ini, Carmudi telah rangkum daftar merek mobil buatan Indonesia.

Ada satu merek mobil buatan Indonesia yang bisa dibilang sudah dikenal banyak orang, yaitu Esemka di mana merupakan salah satu karya anak bangsa asal Boyolali, Jawa Tengah.

Mobil Esemka pertama kali dikembangkan oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 2013 lalu.

Enam tahun kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik mobil Esemka yang mempunyai kapasitas produksi hingga 12 ribu unit per tahun. Untuk jenis mobil yang diproduksi, terdapat pikap untuk saat ini. Berikut ini daftar merek mobil buatan Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber.

Mahesa

Merek mobil pertama buatan Indonesia adalah Mahesa. Mobil Mahesa dibuat guna membantu orang-orang yang bekerja sebagai petani untuk membajak sawah.

Kendaraan tersebut merupakan buatan orang Indonesia bernama Sukiyat di mana mengusung konsep mobil pedesaan. Lalu, mobil merek Mahesa terdiri dari tiga varian yang bisa dipilih, yaitu pikap, double cabin, dan kendaraan pertanian.

Soal mesin, mobil ini dibenamkan mesin diesel dengan kapasitas 650 cc, 1 piston yang dapat membuat mobilnya melaju hingga 55 km per jam dengan konsumsi bahan bakar irit.

Untuk 1 liter, bisa digunakan sampai 30 km. Selain itu, mobil Mahesa sudah dilengkapi dengan sistem Power Take Off (PTO) yang dapat tersambung ke mesin pertanian secara langsung.

Berdasarkan penelusuran, mobil ini ditawarkan di bawah Rp100 juta.

Timor

Mobil Timor resmi diluncurkan pertama kali di Tanah Air pada 1996. Harga mobil tersebut terbilang rendah, tidak sampai Rp50 juta.

Mengenai dapur pacu, mobil ini yang tipe S515 dibenamkan mesin berkapasitas 1.498 cc di mana dapat mengeluarkan tenaga sebesar 80 hp dengan torsi maksimum 120 Nm.

Untuk tipe S515i, memiliki mesin dengan kapasitas yang mirip tapi tenaganya lebih besar, yakni 108 hp beserta torsi puncak 145 Nm.

Selain itu, mobil Timor juga dilengkapi beberapa fitur keselamatan seperti rem cakram serta sabuk keselamatan tiga titik yang jadi keunggulannya.

Sebagai informasi, pada 1990-an, PT Timor Putra Nasional yang merupakan produsen mobil Timor mendapat dukungan dari Soeharto di mana menjabat jadi Presiden Indonesia saat itu.

Tommy Soeharto sendiri adalah pemilik saham terbesar di PT Timor Putra Nasional. Proyek pembuatan mobil Timor sempat direncanakan jadi modal pembangunan industri mobil Nasional seperti yang sudah tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1996.

Proyek tersebut jadi proyek mobil Nasional dengan pendanaan paling besar. Namun, sayangnya proyek mobil Timor harus dihentikan karena adanya protes dari industri otomotif di beberapa negara luar, seperti Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Ditambah, adanya krisis moneter serta turunnya Soeharto dari jabatan presiden menambah daftar alasan proyek ini mesti terhenti.

Esemka

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, mobil Esemka mulai dikembangkan pada 2013. Fakta menariknya, nama Esemka sebenarnya diambil dari SMK karena mobil Esemka pertama kali dikembangkan oleh anak-anak SMK.

Mobil Esemka dihadirkan sebagai upaya anak-anak SMK ini untuk mengembangkan mobil nasional. Oleh karena itu, pabrikan berusaha mengembangkan tenaga ahli anak bangsa secara konsisten.

Meski dibuat oleh Indonesia, mobil Esemka tidak bisa disebut sebagai mobil nasional karena bukan dikelola oleh Pemerintah, tapi swasta.

Dengan kapasitas produksi tembus 12 ribu unit per tahun, pabrikan sudah memproduksi puluhan unit tiap bulan. Komponen yang digunakan untuk mobil Esemka merupakan buatan lokal, yakni Pertamina dan PT INKA.

Berdasarkan situs web resminya, saat ini ada dua model pikap yang ditawarkan Esemka yakni Bima 1.2 dan 1.3.

Kancil

Carmudian mungkin pernah melihat Mobil Kancil di jalan ibu kota, Jakarta. Mobil tersebut mulai diproduksi oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra Indonesia Lestari pada 1999 silam.

Jika disingkat, nama perusahaan ini menjadi Kancil. Namun sebenarnya, nama Kancil adalah singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah.

Mobil Kancil dilengkapi mesin berkapasitas 404 cc yang punya tenaga 13,5 hp pada putaran mesin 3.600 rpm dengan torsi maksimum 28 Nm di putaran mesin 2.500 rpm.

Mirip Timor, harga mobil Kancil tidak sampai Rp50 juta.

Tawon

Merek mobil buatan Indonesia selanjutnya yakni Tawon yang mungkin terdengar unik bagi banyak orang. Mobil Tawon dibuat oleh PT Super Grasindo Jaya yang dirintis pada 2021. Untuk mesinnya, mobil tersebut mempunyai mesin dengan kapasitas sebesar 650 cc di mana diharapkan dapat bersaing dengan Low Cost Green Car (LCGC).

Tenaga mesin mobil Tawon sebesar 27,1 hp pada putaran mesin 5.300 rpm dan torsi puncak 49 Nm di putaran mesin 2.700-3.000 rpm. Selain itu, mobil tersebut disematkan headlamp yang dapat memberi pencahayaan cukup terang. Mobil ini pun dihargai mulai Rp40 jutaan.

Sebenarnya, mobil Tawon memanfaatkan kreativitas pelajar SMK yang berasal dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Namun sayangnya, mobil Tawon kini sudah tidak terdengar kabarnya lagi.

GEA

PT INKA nyatanya juga membuat mobil di Indonesia dengan merek GEA. GEA merupakan singkatan dari nama Gulirkan Energi Alternatif.

Sumber tenaga mobil GEA adalah mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional) yang merupakan buatan BPPT.

Mesin mobil ini berbahan bakar bensin dengan kapasitas 640 cc, 2 silinder yang dapat mengeluarkan tenaga hingga 29 hp. Termasuk mobil jenis city car, mobil GEA dibanderol mulai Rp40 jutaan.

Maleo

Merek mobil buatan Indonesia terakhir adalah Maleo. Mobil Maleo pertama kali diproduksi pada 1993. Pengembangnya yakni Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang bekerja sama dengan Rover asal Inggris.

Meski teknologinya diambil dari Rover, pemakaian komponennya disuplai dari Indonesia.

Memiliki panjang 3,5 meter, mobil Maleo dibenamkan mesin berkapasitas 1.200 cc, 3 silinder yang dapat mengeluarkan tenaga 70 hp dan torsi maksimum 130 Nm.

Adapun fakta menarik mengenai mobil ini, yaitu proses perakitannya yang melibatkan salah satu orang paling cerdas di Tanah Air, B.J Habibie.

Mobil Maleo dirancang dalam bentuk sedan yang rencananya dipasarkan dengan harga terjangkau untuk masyarakat, yakni berkisar Rp 25-30 jutaan. Harganya pun dapat ditekan karena menggunakan tingkat kandungan dalam negeri antara 60-70 persen.

Tercatat, mobil ini sudah memiliki 11 rancangan hingga 1997. Namun, harus dihentikan produksinya karena ada proyek mobil nasional lain, Timor. Ditambah, terjadi krisis moneter Indonesia pada 1998.

Ternyata ada cukup banyak merek mobil buatan Indonesia. Mobil-mobilnya punya spesifikasi cukup mumpuni dan harga terjangkau.