Mobil Bahan Bakar Bakar Hidrogen Lebih Murah, Tapi Ada Kendala

2024-01-25 17:37:48

News Image Mobil Bahan Bakar Bakar Hidrogen

Saat energi listrik tengah digencarkan sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pengerak kendaraan, mucul sebuah pengembangan baru dengan energi hidrogen. Di Indonesai hal ini sudah dimulai PT Pertamina (Persero) dan PLN yang baru-baru ini menghadirkan SPBU hidrogen atau yang punya nama resmi hydrogen refueling Station (HRS).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembangunan SPBH tersebut merupakan suatu milestone penting dalam mendukung program mencapai target net zero emission (NZE) 2060.

"Hidrogen ini bisa dari berbagai sumber kami, bisa dari sumber gas, jadi itu ada grey dan blue dan juga ada green itu dari geothermal-nya Pertamina dan fasilitas PLTS Pertamina. Jadi, sumber hidrogen ini bisa dari gas dan juga dari geothermal, dari PLTS," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat acara "Groundbreaking Pertamina Hydrogen Refueling Station bebera waktu lalu.

Untuk biaya penggunaan bahan bakar hidrogen lebih murah dibandingkan biaya untuk penggunaan BBM. Selain itu, keunggulan SPBU Hidrogen ini hanya membutuhkan sekitar 3 menit untuk sekali pengisian penuh yang digunakan untuk jarak tempuh 780-800 kilometer.

"Kalau kita bandingkan dengan fuel itu hanya sepertiga biaya fuelnya dalam bentuk hidrogen. Jadi lebih efisien, lebih cepat dan mungkin kalau hanya ke kantor-rumah sebulan sekali isi 3 menit saja," papar Nicke 

Selain itu, PLN melalui subholding PLN Indonesia Power, siap mengoperasikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta yang siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum hingga kendaraan berat. 

Berdasarkan perhitungan PLN, bahan bakar green hydrogren yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM. Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400. Sedangkan mobil listrik Rp370 per km dan mobil hidrogen hanya Rp 350 per km.

"Sehingga transisi energi ini tidak hanya untuk mengurangi penggunaan energi beremisi tinggi di sektor transportasi, tetapi sekaligus beralih ke energi yang ramah lingkungan, bahkan nol emisi, dan tentu dengan harga yang jauh lebih murah," ujarnya

Namun dibalik murahnya bahan bakar hidrogen, ada satu kendala yang menghambat yaitu masih jarang kendaraan yang mengaplikasikan energi ini, sehingga harganya pun tergolong mahal. Saat ini Toyota memiliki Toyota Mirai dengan kisaran harga 7 juta yen atau sekitar Rp 736 juta, yang di mana bisa lebih mahal jika masuk ke Indonesia.

Masalah lain yang harus diatasi adalah penyimpanan dan distribusi hidrogen dari pabrik produksi ke stasiun pengisian yang harus efisien dan aman, karena harus disimpan dalam tekanan tinggi atau dalam bentuk cair. Faktor tambahan lain juga tentang keselamatan, dimana hidrogen adalah zat yang sangat mudah terbakar dan sulit untuk dikendalikan jika terjadi kebocoran atau kebakaran.

Baca Juga

Semua Berita

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?
31 Desember 2024

4 Tren Motor Baru 2024: Siapa Saja Pendatang Baru di Indonesia?

Pasar otomotif roda dua Indonesia semakin ramai pada 2024 de...

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya
31 Desember 2024

Mobil Niaga Tidak Aman untuk Penumpang, Ini Penjelasannya

Mobil pikap dan truk yang digunakan sebagai angkutan penumpa...

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV
31 Desember 2024

Mana yang Lebih Unggul? BYD Dolphin Premium atau Wuling Cloud EV

Keduanya adalah pilihan yang solid dalam kategori mobil list...

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!
30 Desember 2024

Nio ET9 Signature Edition Ludes Terjual 12 Jam, Harga Tembus Rp1,6 Miliar!

Nio ET9 Signature Edition, mobil listrik premium asal Tiongk...

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024
30 Desember 2024

CBS, ABS, dan RoadSync Perbandingan Fitur Honda PCX 160 2024

Honda PCX 160 2024 hadir dengan tiga varian CBS, ABS, dan Ro...

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan
30 Desember 2024

7 Jenis Kendaraan Caravan untuk Liburan ala Campervan

Memilih jenis caravan yang tepat sangat bergantung pada kebu...

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian
28 Desember 2024

Yamaha Fazio atau Honda Scoopy? Retro Modern dengan Fitur Kekinian

Keduanya adalah pilihan yang solid di segmen motor matic, se...

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!
27 Desember 2024

Hindari Kebiasaan Sepele Ini yang Bisa Mengubah Macet Nataru Jadi Petaka!

Dengan sikap yang lebih disiplin, sabar, dan peduli terhadap...

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa
28 Desember 2024

Waspada Kelelahan! Polri Ungkap Titik Rawan di Tol Trans Jawa

Polri mengidentifikasi tiga titik lelah di tol Trans Jawa da...

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1
27 Desember 2024

Beda Gaya, Sama Kuat Duel QJ Motor OAO Pro vs Ninja e-1

QJ Motor OAO Pro dan Kawasaki Ninja e-1 menawarkan pilihan m...