2024-11-06 03:08:20
Circuit de Barcelona-Catalunya dipersiapkan sebagai pengganti Sirkuit Valencia untuk seri penutup MotoGP 2024. Sumber foto: oto.detik.comMotoGP Catalunya 2024, yang dijadwalkan sebagai seri penutup musim balap pada 15-17 November, kini terancam oleh cuaca ekstrem yang melanda Spanyol. Setelah hujan badai Dana menyebabkan pembatalan balapan di Sirkuit Valencia beberapa waktu lalu, kondisi cuaca di Barcelona semakin memperburuk prospek penyelenggaraan MotoGP.
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa jam terakhir membawa dampak serius pada infrastruktur di sekitar Circuit de Barcelona-Catalunya, tempat balapan ini akan digelar.
Menurut laporan terbaru, hujan lebat telah menimbulkan banjir dan gangguan transportasi di seluruh wilayah timur laut Catalunya, termasuk di kota Barcelona dan sekitarnya.
Menteri Transportasi Spanyol, Óscar Puente, mengumumkan bahwa sebagai langkah antisipasi, semua kereta komuter di wilayah Catalunya telah dihentikan untuk sementara waktu. Langkah ini diambil setelah adanya peringatan dari pejabat perlindungan sipil mengenai risiko banjir yang lebih luas di kawasan tersebut.
“Hujan deras telah memaksa pengontrol lalu lintas udara mengubah rute 15 penerbangan di Bandara Barcelona. Selain itu, beberapa ruas jalan raya juga ditutup akibat genangan air,” ujar Puente dikutip dari Otorider.com.
Bandara Josep Tarradellas Barcelona-El Prat yang terletak di selatan Barcelona, tidak jauh dari sirkuit, juga terdampak parah oleh banjir. Situasi ini menimbulkan keraguan besar mengenai kelancaran acara MotoGP Catalunya, yang direncanakan menjadi ajang perebutan gelar juara musim 2024.
Kondisi cuaca yang tak menentu ini membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah balapan terakhir tahun ini dapat tetap berlangsung sesuai jadwal atau tidak.
Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, menegaskan bahwa Circuit de Barcelona-Catalunya masih dijadwalkan menjadi tuan rumah balapan penutup musim ini. Dorna Sports sebagai penyelenggara MotoGP masih optimis bahwa cuaca akan membaik, sehingga balapan bisa terselenggara untuk para penggemar dan pembalap yang sudah menantikan seri pamungkas ini.
“Ini adalah hari-hari yang menantang, terutama bagi masyarakat Valencia yang baru saja mengalami bencana. Namun, perebutan gelar ini adalah momen penting, baik bagi para pembalap maupun penggemar. Karenanya, kami berharap balapan terakhir ini bisa tetap berlangsung,” ungkap Ezpeleta, menegaskan harapannya akan kelancaran acara.
Meski demikian, sejumlah pembalap MotoGP mulai angkat bicara mengenai potensi risiko dan dampak etis dari tetap diselenggarakannya balapan ini. Salah satu pembalap yang menyuarakan pandangan berbeda adalah Marc Marquez dari tim Gresini Racing.
Marquez menyoroti pentingnya prioritas pada keselamatan dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana alam, dibandingkan tetap menggelar acara balapan di tengah kondisi yang mengkhawatirkan.
“Menurut saya, menjadi tanggung jawab kami untuk mendukung mereka yang kehilangan tempat tinggal dan sanak saudara akibat bencana ini. Ada banyak orang yang bahkan tidak tahu bagaimana mereka akan melewati hari ini,” ujar Marquez.
“Tetap mengadakan GP di saat seperti ini adalah kesalahan dari sisi etika. Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah layak untuk melanjutkan balapan saat begitu banyak orang menderita di sekitar kita,” tambahnya.
Pendapat Marquez mencerminkan keprihatinan yang lebih luas di kalangan pembalap dan penggemar yang merasa bahwa MotoGP harus memiliki empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang menghadapi bencana. Sebagian besar pembalap percaya bahwa keselamatan dan tanggung jawab sosial harus diprioritaskan di tengah kondisi ekstrem ini.
Saat ini, keputusan mengenai kelanjutan balapan di Catalunya masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait cuaca dan penilaian dari pihak berwenang. Jika kondisi terus memburuk, besar kemungkinan akan ada langkah antisipatif dari Dorna Sports bersama otoritas setempat untuk mempertimbangkan pembatalan atau penjadwalan ulang acara.
Dengan serangkaian peringatan cuaca yang terus dikeluarkan, keselamatan publik dan integritas acara MotoGP menjadi pertimbangan utama. Pihak penyelenggara dihadapkan pada dilema yang sulit: melanjutkan balapan sebagai penutup musim atau membatalkannya untuk mendukung upaya pemulihan akibat bencana yang melanda.
Writer