2023-12-28 17:51:19
Ilustrasi Rumah KPRBerharap kredit kepemilikan rumah (KPR) semakin terjangkau, pemerintah tengah menggodok sistem kredit dengan tenor panjang. Tenor KPR ini bahkan hingga 35 tahun dan menggunakan skema bunga flat.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan skema ini masih dalam kajian pemerintah. Harapannya, sistem ini bisa membuat KPR menjadi lebih efisien.
"Flat 35 ini sedang kita kaji, kaitannya bagaimana membuat KPR yang efisien, jadi semakin sedikit uang pemerintah tapi jumlahnya (penyaluran) besar, dan melibatkan ekosistem, private sector masuk," kata Herry saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (28/12/2023), seperti dilansir Liputan6.com.
Rencananya, program ini diuji coba pada 2024. Oleh karena itu, pihaknya tengah mematangkan skema tersebut. Salah satunya, Kementerian PUPR sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan.
"Kita sudah ada skemanya, kita harapkan tahun 2024 sudah ada pilot (project), sudah kami usulkan ke Kementerian Keuangan, kalau itu sudah, flat 35 sebetulnya sudah terbentuk tuh, tinggal kita buat tenornya," ujar Herry.
Menurut dia, skema serupa sudah dijalankan di Jepang dengan tenor panjang selama 35 tahun. Pemerintah sendiri tengah membuka opsi dengan memulai dengan tenor 30 tahun, meski bisa diperpanjang menjadi 35 tahun.
"Tenornya berapa, kalau di Jepang 35 (tahun), kalau di kita itung-itungan masih 30, tapi nanti kita lihat apakah 35 itu memungkinkan, dan konsepnya sudah flat, kita sudah bicara ke bank penyalur, angkanya flat," tutur Herry.
"Artinya sepanjang waktu flat 35 tahun dengan bunga yang sama sepanjang waktu 35 tahun, atau fix setiap tahun sebesar itu," lanjut dia.