2023-12-01 08:07:30
Ilustrasi Tembok di Musim HujanRumah menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat dan menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. Bagaimana jadinya jika rumah yang dihuni mengalami masalah pada bagian tembok hingga menyebabkan bau tidak sedap? Tidak nyaman, bukan?
Tembok yang lembab dikarenakan air dari luar yang merembes hingga terlihat ke dalam rumah. Umumnya, masalah ini terjadi ketika memasuki musim hujan. Lantas bagaimana cara melindungi tembok agar tidak rembes dan lembab? Melansir dari Housing, berikut cara yang bisa dilakukan untuk menjaga tembok tetap terjaga selama musim hujan.
Ketika membangun rumah, konstruksi atap rumah menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kebocoran yang menyebabkan tembok basah. Menurut arsitek terkenal, Dr. Benny Kuriakose, ada dua konstruksi penting untuk mencegah air hujan bisa masuk ke rumah atau menyebabkan tembok basah.
“Pertama adalah atap yang menjorok, fitur pada bangunan seperti ini bisa menyebarkan air hujan dari dinding. Yang kedua adalah kemiringan yang memadai, untuk menjamin drainase dan mencegah rembesan air,” ujar Dr. Benny Kuriakose.
Semen bisa dikatakan sebagai lem untuk memplester antara tembok dan atap. Sayangnya, pemuaian dan penyusutan akibat cuaca membuat semen lebih cepat retak. Jika demikian, ruang yang retak tersebut memicu air masuk dan tembok menjadi basah. Kuriakose menyarankan untuk menggunakan plester kapur karena tidak mudah rapuh dan retak.
“Plester kapur melindungi dinding dari hujan karena memungkinkan dinding mengering. Jika plester kapur tidak praktis digunakan (tergantung wilayah geografis), maka ada bahan kimia konstruksi yang dapat dicampur dengan semen untuk mencegah retak,” ujar Kariakose.
Tembok merupakan bagian rumah yang mudah berlumur atau berjamur. Oleh sebab itu, disarankan untuk melapisinya dengan bahan kedap air. Menurut pendiri Essentia Environment, Hardesh Chawla, untuk bagian teras dan balkon disarankan untuk melapisi kedap air sebanyak tiga hingga empat lapisan.
“Bahan kimia kedap air tersedia untuk banyak aplikasi seperti beton, plester, cat, dan lain-lain. Beberapa dari perawatan ini dapat digunakan berdasarkan kondisi iklim. Menyegel retakan itu penting. Gunakan sealant silikon untuk menutup nat, lekukan, atau tepian kecil. Silikon tahan air dan menambah tingkat perlindungan terhadap air,” kata Hardesh Chawla.
Untuk menjaga tembok khususnya bagian luar diperlukan ketelitian dalam memilih cat. Menurut Presiden dan Divisi Dekoratif Nippon Paint, Mahesh Anand, cat yang terlalu mengkilap (glossy) perlu dihindari untuk diaplikasikan pada tembok luar. Ada beberapa aspek yang disarankan Anand, diantaranya:
- Matte dan eggshell, merupakan cat dengan tampilan yang terbaik karena memiliki daya tahan yang tinggi dan mudah dibersihkan
- Gunakan cat dengan teknologi self-priming yang diformulasikan khusus untuk mengurangi biaya dan menghemat waktu.
- Cat dengan teknologi heat-ban akan mengurangi suhu permukaan dan mendinginkan interior secara signifikan.
- Pilih cat eksterior dengan hasil berkilau dan memiliki sifat anti-alga (anti lumut) guna menjaga eksterior tetap segar dan awet.
Anand menambahkan untuk mengecat tembok waterproof pada bagian luar sebaiknya dilakukan ketika cuaca panas agar cat kering dengan sempurna dan menempel dengan dinding secara optimal.
Tembok yang lembab bukan hanya dikarenakan merembesnya air hujan melainkan sirkulasi udara yang tidak sempurna. Kondisi ruang yang lembab bukan hanya membuat ruangan tidak baik digunakan melainkan juga membuat furniture rusak khususnya yang terbuat dari kayu baik kayu solid maupun particle board.
Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga tembok agar tidak lembab dengan mengaplikasikan dehumidifier yang bisa mengubah udara lembab menjadi dingin. Dengan demikian tingkat risiko munculnya jamur akan lebih kecil.
Demikian cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk menjaga agar tidak mudah lembab selama musim hujan. Pastikan kondisi ruangan Anda tetap kering sehingga sirkulasi udara dalam rumah tetap bagus.