2023-11-08 17:55:32
Ilustrasi Mobil di Musim HujanSudah memasuki musim hujan untuk beberapa wilayah di Indonesia dan artinya tidak menutup kemungkinan bermunculan genangan air hingga banjir. Alhasil jalan bakal macet di mana-mana.
Ketika kendaraan terkena air hujan, tak lantas kendaraan bersih karena terkena guyuran hujan. Justru air hujan cukup berbahaya bagi komponen-komponen pada mobil. Oleh sebab itu, kendaraan memerlukan perawatan khusus selama musim hujan. Apa saja?
Melansir dari situs resmi Wuling, langkah pertama ketika mobil terkena air hujan adalah membersihkannya. Caranya adalah dengan mencucinya kembali dan tidak membiarkan air hujan mengering dengan sendirinya.
Agar kotoran akibat air hujan bisa hilang dengan sempurna, cuci mobil dengan air sabun. Pastikan gunakan spons yang halus untuk membersihkan bercak bekas air hujan. Jika air hujan dibiarkan mengering begitu saja bisa membuat permukaan atau lapisan cat pada mobil rusak. Jika demikian, air hujan bisa menyebabkan berkarat karena terjadi oksidasi.
Meski air hujan mengenai bagian luar, tidak menutup kemungkinan air masuk ke dalam. Seperti halnya air yang berasal dari ban karena melintasi genangan air bekas hujan. Alangkah baiknya periksa kembali bagian dalam mesin.
Apabila ada air hujan yang masuk ke dalam mesin, segera bersihkan dengan cara mengelapnya. Jangan sampai air hujan mengenai komponen hujan. Jika dibiarkan mesin bisa rusak dan menimbulkan macet alias mogok pada waktu tertentu.
Silicon spray bertujuan untuk merawat pada bagian karet pada mobil. Dalam kasus ini, kaca dan karet merupakan komponen yang rawan terpapar langsung cahaya matahari atau air hujan. Untuk menjaga keawetan komponen tersebut, semprotkan silicon spray secara rutin.
Pada bagian interior khususnya di sekitar kabin, karpet adalah hal yang sering diabaikan sebagian penumpang. Padahal, karpet memiliki peran penting agar lantai mobil tidak cepat rusak karena kotoran langsung yang dibawa oleh kaki penumpang.
Seperti halnya saat musim hujan, kaki penumpang cenderung basah dan mengenai lantai mobil. Agar lantai tidak kotor dan basah, sebaiknya lapisi lantai dengan karpet tambahan. Sebaiknya gunakan karpet yang menggunakan bahan kulit sintetis atau karet sehingga mudah untuk dibersihkan.
Setelah mencuci mobil karena terkena air hujan, segera memasukkan kendaraan ke dalam tempat yang tertutup. Pastikan air benar-benar tidak membekas meskipun itu air bilasan usai mencuci mobil. Dengan demikian, mobil bisa terhindar dari hujan atau mencegah munculnya jamur.
Saat musim hujan, mau tidak mau harus melewati air genangan atau banjir jika jalan yang dilewati tengah mengalami musibah tersebut. Sayangnya, tidak semua jenis mobil mampu menerjang banjir dengan baik meskipun air banjir tidak terlalu deras.
Sebelum menerjang air genangan atau banjir, perhatikan beberapa hal di bawah ini, di antaranya:
Ketinggian air. Hindari untuk menerjang banjir ketika ketinggiannya melebihi saluran udara mobil.
Jaga jarak dan kecepatan. Dengan kecepatan yang tidak konstan bisa memicu kendaraan mogok secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, sebaiknya jaga jarak dengan kendaraan depan agar bisa melajukan kendaraan dengan kecepatan konstan.
Kontrol putaran mesin. Saat melintasi genangan air atau hujan sebaiknya dengan putaran mesin yang rendah yakni 1.500-2.000 rpm. Sebab semakin tinggi putaran mesin maka semakin besar daya isapp mesin yang membuat air masuk ke dalam mesin.
Apabila mobil sering melaju di tengah derasnya hujan, genangan air, atau bahkan saat hujan maka sudah waktunya untuk mengecek kendaraan secara rutin. Apa saja yang harus diperiksa? Di antaranya radiator, kompresor AC, saringan udara, kopling, motor starter, dinamo ampere, rem, hingga komponen kaki-kaki.
Selain mengecek kondisi komponen kendaraan di atas, tidak lupa untuk memeriksa kondisi kelistrikan seperti ECU (Electronic Control Unit), alternator, soket, sekring, kabel, relay, hingga injektor.
Baik saat musim hujan maupun panas, memiliki masalah masing-masing di kendaraan. Oleh sebab itu, cek rutin ke bengkel resmi untuk mengetahui performa kendaraan.