Kapan Seharusnya Ganti Baterai Listrik dan Berapa Biayanya?

Selasa, 7 November 2023 | 03:11 WIB

News Image Toyota EV

Baterai menjadi salah satu komponen penting pada mobil listrik. Banyak produsen otomotif yang membuat serta mengelola baterai mobil listrik. Keawetan baterai masih menjadi faktor penting dalam pengembangan kendaraan listrik

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandy mengatakan penting untuk memahami baterai dalam konteks baterai mobil listrik baik jenis Battery Electric Vehicle (BEV) maupun hybrid. Keawetan baterai ersebut berdasarkan lamanya baterai dalam mempertahankan kapasitasnya ketika menyimpan atau melepaskan energi.

Baterai pada mobil listrik memiliki jangka umur yang lebih panjang dibandingkan dengan baterai yang sering digunakan pada perangkat lain terlebih komponen pembuatan baterai juga berbeda. Umur baterai umumnya adalah 10 tahun.

Namun, keawetan baterai bisa berubah tergantung dari penggunaan serta perawatan kendaraan. Jika kendaraan digunakan serta dirawat secara rutin, baterai pada mobil listrik bisa bertahan lebih lama.

Sebagai contoh pada kendaraan Toyota, Anton menjelaskan harga baterai antara Rp 30-40 juta. Namun berbeda dengan kendaraan yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, harga bisa jauh lebih mahal. Pasalnya, harga baterai pada kendaraan BEV bisa mencapai sepertiga atau setengah harga dari kendaraan.

Anton menerangkan harga baterai saat masih tinggi karena biaya bahan baku yang belum stabil hingga teknologi kompleks yang masih mahal. Di sisi lain, skala produksi baterai mobil listrik belum sama dengan baterai konvensional sehingga biaya produksi baterai juga masih mahal.

"Di Jepang modelnya sudah banyak baterai itu didaur ulang, jadi dari baterai-baterai rusak itu selnya diambil diolah dan dijual lagi menjadi baterai refurbished, harganya bisa jauh lebih murah," ujar Anton dilansir dari ANTARA pada Selasa, 7 November 2023.

Baterai refurbished menjadi salah satu solusi untuk menekan biaya harga yang masih tinggi. Umumnya, baterai refurbished bisa lebih murah 50 persen dengan kelayakan pakai mencapai 75 persen atau lebih.

Sementara pemerintah Indonesia telah berencana untuk membangun baterai mobil listrik. Baterai ini nantinya mulai diproduksi pada 2024 mendatang di pabrik Karawang, Jawa Barat.