Tanda-Tanda Kecanduan Paylater: Waspadai Bahaya Utang Menumpuk

2024-12-13 06:40:17

News Image Paylater. (foto: okeflores.com)

Layanan paylater memberikan kemudahan dalam berbelanja, sehingga menarik minat banyak orang. Namun, di balik kemudahannya, ada risiko yang berpotensi besar jika tidak digunakan secara bijak, terutama bagi mereka yang rentan terhadap perilaku konsumtif.

Paylater memungkinkan pengguna membeli barang atau jasa terlebih dahulu dan membayar dalam bentuk cicilan. Popularitasnya tinggi, khususnya di kalangan generasi muda, berkat kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan.

Alasan Paylater Begitu Menarik

1. Transaksi Cepat: Membeli barang menjadi lebih praktis tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu kredit.

2. Fleksibilitas: Pengguna dapat memilih tenor pembayaran sesuai kemampuan.

3. Promo Menarik: Diskon, cashback, dan penawaran lainnya sering kali membuat paylater semakin diminati.

Risiko Penggunaan Paylater yang Berlebihan

Berdasarkan informasi dari Pikiran Rakyat.com, meski menawarkan kenyamanan, paylater memiliki beberapa dampak negatif jika digunakan secara tidak terkontrol:

1. Jebakan Utang: Mudahnya membeli barang dapat membuat seseorang terjebak dalam utang yang terus bertambah, sulit untuk dilunasi jika tidak hati-hati.

2. Bunga dan Denda: Paylater sering kali membebankan bunga dan biaya tambahan. Keterlambatan pembayaran dapat menyebabkan denda yang semakin memperbesar total tagihan.

3. Pola Konsumsi Tidak Sehat: Pengguna cenderung membeli barang yang tidak dibutuhkan karena tergiur promo atau kemudahan pembayaran.

4. Stres dan Kecemasan: Beban utang yang terus bertambah dapat memicu stres, mengganggu kesehatan mental, dan menurunkan kualitas hidup.

5. Skor Kredit Menurun: Riwayat pembayaran buruk berdampak pada skor kredit, menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan, seperti KPR atau KTA.

Tanda-Tanda Kecanduan Paylater

1. Sulit Mengontrol Diri: Sering berbelanja meskipun sudah memiliki banyak barang.

2. Mengutamakan Belanja: Lebih memprioritaskan belanja dibandingkan kebutuhan utama seperti membayar tagihan atau menabung.

3. Meminjam Uang untuk Membayar Paylater: Mengandalkan pinjaman dari pihak lain untuk melunasi tagihan.

4. Merasa Stres dan Cemas: Tertekan oleh utang yang terus meningkat.

Cara Mengatasi Kecanduan Paylater

1. Sadari Masalah: Akui bahwa Anda memiliki ketergantungan terhadap paylater.

2. Susun Anggaran: Buat anggaran realistis dan patuhi pengelolaan keuangan yang telah direncanakan.

3. Batasi Akses Paylater: Simpan kartu atau aplikasi paylater di tempat yang sulit dijangkau.

4. Cari Pendapatan Tambahan: Tingkatkan penghasilan untuk melunasi utang.

5. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Jika perlu, mintalah bantuan dari konsultan keuangan profesional.

Paylater dapat menjadi solusi yang praktis jika digunakan dengan bijaksana. Namun, penggunaan yang tidak terkendali justru bisa menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, penting untuk mengelola paylater secara cermat dan menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita

Tren Suku Bunga di Sektor Perbankan 2025: Persaingan Ketat Antara Bank Digital dan Konvensional
7 Januari 2025

Tren Suku Bunga di Sektor Perbankan 2025: Persaingan Ketat Antara Bank Digital dan Konvensional

Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menarik bagi sektor perba...

 Bank BJB Luncurkan Program Promosi 'Agen bjb BiSA! HEBAT' Awal Tahun 2025
7 Januari 2025

Bank BJB Luncurkan Program Promosi 'Agen bjb BiSA! HEBAT' Awal Tahun 2025

Dengan diluncurkannya program "Agen bjb BiSA! HEBAT", Bank B...

Prediksi Perekonomian Indonesia 2025: Optimisme dan Risiko
8 Januari 2025

Prediksi Perekonomian Indonesia 2025: Optimisme dan Risiko

Perekonomian Indonesia pada 2025 berada di persimpangan anta...

Pemerintah Tingkatkan Target Penyaluran KUR 2025 untuk Dukung UMKM Indonesia
8 Januari 2025

Pemerintah Tingkatkan Target Penyaluran KUR 2025 untuk Dukung UMKM Indonesia

Target baru yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk progr...

Pertumbuhan Aset Perbankan: Mandiri vs. BNI, Siapa yang Lebih Cepat?
30 Desember 2024

Pertumbuhan Aset Perbankan: Mandiri vs. BNI, Siapa yang Lebih Cepat?

Secara keseluruhan, Bank Mandiri menunjukkan pertumbuhan ase...

Kinerja Positif dan Optimisme Pertumbuhan Kredit di 2024
31 Desember 2024

Kinerja Positif dan Optimisme Pertumbuhan Kredit di 2024

Kinerja positif yang diperlihatkan oleh bank-bank besar Indo...

Allok Bank Gunakan Strategi Pemasaran Melalui Artis Idol untuk Meningkatkan Brand Awareness
31 Desember 2024

Allok Bank Gunakan Strategi Pemasaran Melalui Artis Idol untuk Meningkatkan Brand Awareness

Allok Bank semakin membuktikan diri sebagai bank digital yan...

Tips Cerdas untuk Investasi di Dunia Kripto pada 2024
30 Desember 2024

Tips Cerdas untuk Investasi di Dunia Kripto pada 2024

Investasi dalam kripto bisa sangat menguntungkan, tetapi jug...

Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Muda yang Masih Berpacaran
31 Desember 2024

Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Muda yang Masih Berpacaran

Tips mengelola keuangan untuk pasangan muda meliputi keterbu...

Cara Mudah Isi Saldo BRIZZI via BRImo, ATM, dan BRILink untuk Berbagai Transaksi Non-Tunai
31 Desember 2024

Cara Mudah Isi Saldo BRIZZI via BRImo, ATM, dan BRILink untuk Berbagai Transaksi Non-Tunai

BRIZZI adalah kartu uang elektronik dari Bank BRI yang dapat...