2024-12-22 18:10:05
BRI Tegaskan Tidak Ada Serangan Ransomware, Sistem Berjalan Normal, dan Data Nasabah Tetap Aman. (Foto: progresnews.com)PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan penjelasan terkait kabar yang menyebut sistem perbankannya menjadi sasaran serangan ransomware. Bank milik negara ini memastikan bahwa tidak ada bukti atau temuan mengenai ancaman ransomware pada sistem mereka. Seluruh layanan perbankan tetap berjalan normal tanpa gangguan, dan keamanan data nasabah tetap terjaga dengan baik.
“BRI telah melakukan asesmen menyeluruh dan hasilnya tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem kami. Selain itu, asesmen lebih lanjut menunjukkan bahwa data yang beredar bukan merupakan data keluaran dari sistem BRI,” ungkap Arga M. Nugraha, Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI, dalam keterangan resminya pada 21 Desember 2024, seperti dilansir dari Info Bank News.com.
Ia menambahkan, hingga saat ini semua layanan dan operasional BRI tetap berjalan lancar. “BRI menegaskan kembali bahwa seluruh layanan dan sistem perbankan kami beroperasi normal tanpa gangguan. Kami juga memastikan keamanan data nasabah senantiasa menjadi prioritas utama dan dijaga dengan standar tertinggi,” tambahnya.
BRI menjelaskan bahwa sistem teknologi informasinya telah dibangun sesuai dengan standar keamanan internasional. Sistem ini diperbarui secara berkala untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman siber, termasuk ancaman ransomware. Langkah-langkah proaktif dan perlindungan data juga terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan nasabah.
“Komitmen kami adalah melindungi informasi nasabah dengan langkah-langkah keamanan yang mutakhir. Kami selalu mengutamakan upaya terbaik untuk menjaga integritas sistem kami,” jelas Arga.
Sementara itu, Eko B. Supriyanto, Ketua Infobank Institute, memberikan pandangan tegas terkait rumor yang beredar. Menurutnya, pihak-pihak yang menyebarkan informasi tidak berdasar mengenai serangan siber pada bank perlu berhati-hati. Penyebaran hoaks semacam ini dapat menimbulkan keresahan publik, mengancam reputasi bank, dan bahkan memicu krisis kepercayaan terhadap sektor perbankan.
“Isu semacam ini sangat sensitif. Jika dibiarkan, bukan hanya reputasi bank yang terancam, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan secara umum. Ini bisa berdampak serius, mulai dari ketidakpercayaan hingga potensi kegoncangan sistemik. Maka dari itu, pihak berwenang perlu bertindak tegas untuk menertibkan hal ini,” ujar Eko dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Ia juga menekankan bahwa penyebar hoaks dapat dijerat dengan hukum pidana. “Jika terbukti merugikan, penyebar informasi yang salah dapat dikenakan pasal subversi. Apalagi, sebagian besar masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami finansial dan digital, sehingga lebih rentan terhadap hoaks. Hal ini harus dihentikan sebelum menjadi lebih parah,” imbuhnya.
Kabar mengenai serangan ransomware terhadap BRI pertama kali muncul di platform media sosial X melalui akun bernama @FalconFeedsio pada Rabu, 18 Desember 2024. Akun tersebut mengklaim bahwa kelompok peretas tertentu telah menyerang sistem BRI menggunakan ransomware bernama Bashe. Lebih lanjut, akun itu juga menyebut kelompok tersebut berniat merilis dan menawarkan data nasabah BRI untuk dijual kepada pihak lain.
Akun @FalconFeedsio bahkan mengunggah sejumlah informasi yang diduga terkait dengan kelompok peretas. Namun, klaim ini segera dibantah oleh BRI setelah melakukan penyelidikan internal. BRI menegaskan bahwa data yang disebutkan tidak berasal dari sistemnya dan bahwa tidak ada bukti valid yang menunjukkan terjadinya serangan siber.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI memiliki sistem keamanan teknologi informasi yang didesain untuk menghadapi berbagai ancaman siber. Bank ini berkomitmen untuk terus meningkatkan perlindungan data nasabah dengan teknologi terbaru dan memastikan semua operasional perbankan tetap berjalan lancar.
BRI juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang bersumber dari media sosial. Dengan langkah-langkah keamanan yang memadai dan dukungan dari regulator serta aparat hukum, BRI optimis dapat menjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankannya.
Writer