2024-11-07 12:50:16
Ilustrasi mobil manual menerjang banjir. Sumber foto: Otomotif KompasBeberapa wilayah di Indonesia saat ini sedang mengalami musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi, sering kali menyebabkan banjir.
Bagi pengguna mobil manual, banjir menjadi tantangan tersendiri karena bisa mempengaruhi performa sejumlah komponen vital, termasuk kopling.
Banyak orang beranggapan bahwa kopling mobil manual bisa mengalami kerusakan setelah melintasi banjir. Menanggapi hal ini, dikutip dari Kompas, Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, menjelaskan bahwa jika mobil hanya melewati banjir dan ketinggian air tidak mencapai separuh dari tinggi ban, maka kopling masih dalam kondisi aman.
"Namun, sulit untuk memastikan apakah air masuk ke ruang kopling atau tidak. Selama mobil masih dapat bergerak dan air yang dilewati tidak mengandung bahan berbahaya, biasanya kopling tidak bermasalah," jelas Iwan.
Iwan menambahkan, air yang masuk ke ruang kopling tidak akan berdampak selama mobil tetap berjalan setelah melintasi banjir, karena air akan menguap dengan sendirinya.
"Jika mobil tetap dijalankan setelah melewati banjir, air akan kering dengan sendirinya. Berbeda halnya jika mobil langsung diparkir dalam keadaan basah," kata Iwan.
Jika mobil langsung diparkir, beberapa hari kemudian bisa muncul karat pada komponen kopling mobil manual.
“Kanvas kopling dapat menempel pada flywheel, sehingga gigi persneling tidak bisa dipindahkan. Atau release bearing akan berbunyi, yang ditandai dengan suara kresek saat pedal kopling ditekan,” ujar Iwan.
Iwan menekankan, jika sudah ada gejala seperti ini pada mobil manual, maka kemungkinan besar kopling harus diganti.
"Jadi, penting untuk memastikan mobil dalam kondisi kering sebelum diparkir setelah menerobos banjir, hanya langkah ini yang bisa dilakukan oleh pengguna mobil," tambah Iwan.
Writer