2024-10-23 05:23:10
Di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif dan kenaikan suku bunga yang signifikan, sektor perumahan di Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang mengejutkan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan permintaan rumah baru sebesar 15% pada kuartal ketiga 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut para pengamat pasar, lonjakan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kebutuhan akan hunian yang semakin mendesak, program subsidi rumah dari pemerintah, serta minat investasi yang terus berkembang di sektor properti.
Faktor Pendorong
Tantangan di Depan
Meskipun permintaan meningkat, tantangan besar tetap ada. Kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan terus berlanjut membuat banyak calon pembeli berisiko kehilangan akses ke pembiayaan yang terjangkau. Selain itu, harga bahan bangunan yang melonjak juga menjadi hambatan bagi pengembang untuk menyelesaikan proyek tepat waktu.
Proyeksi Ke Depan
Analis memperkirakan bahwa pasar perumahan akan tetap tumbuh, meskipun tidak secepat sebelumnya. Kenaikan suku bunga diharapkan mempengaruhi permintaan dalam jangka pendek, namun kebutuhan akan hunian tetap tinggi. Pemerintah diharapkan akan terus mendukung program-program untuk mendorong sektor ini, termasuk penambahan jumlah rumah subsidi.
Writer
Hunian kelas atas ini menawarkan gaya hidup modern dengan de...
Tips dekorasi rumah agar terlihat sempurna di momen tahun ba...
Biaya SPH, pungutan liar, dan pinjaman online menghambat imp...
Cara mudah dan praktis untuk memperbaiki pintu yang sulit te...
Gávea Tourist Hotel di hutan Tijuca, Brazil, terbengkalai se...
Aerra menonjol dengan variasi tipe rumah dan desain yang men...
Dengan menggunakan bahan alami ini, Anda tidak hanya menjaga...
Dari 9 rekomendasi di atas, pastikan Anda memilih kasur yang...
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 202...
Baik Cluster Morizono maupun Cluster Osaka Daisan memiliki k...