Potensi Gempa Megathrust di Indonesia: Ancaman dan Persiapan Infrastruktur

2024-08-22 06:37:07

News Image gempa megathrust (foto: www.harapanrakyat.com)

Analisis Risiko Gempa Megathrust serta Dampaknya terhadap Infrastruktur

Berita mengenai potensi gempa megathrust di Indonesia telah menjadi topik perbincangan hangat akhir-akhir ini. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa megathrust bisa terjadi dengan mengamati adanya celah seismik di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Daryono memperkirakan gempa di Megathrust Selat Sunda dapat mencapai kekuatan maksimum M 8,7, sedangkan di Megathrust Mentawai-Siberut dapat mencapai M 8,9.

"Prediksi gempa di kedua segmen megathrust ini bisa dikatakan 'tinggal menunggu waktu', karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar," ujar Daryono dalam wawancaranya, dikutip dari laman kompas.com, (21/8/2024).

Gempa dari Megathrust Selat Sunda berpotensi dirasakan di Jakarta dan sekitarnya, mengingat jaraknya hanya sekitar 170 kilometer dari pusat megathrust. Daerah-daerah seperti Banten, Jawa Barat, dan Lampung juga mungkin merasakan getaran gempa tersebut, sementara Jawa bagian tengah dan timur kemungkinan hanya merasakan getaran yang lebih kecil.

Banten, yang berfungsi sebagai penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera, telah mengalami pembangunan infrastruktur besar-besaran, mencakup sistem air dan konektivitas yang signifikan.

Menanggapi isu ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa infrastruktur yang ada sudah dibangun dengan standar tahan gempa 1000 tahunan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). "Bangunan-bangunan yang sudah dibangun, apalagi tol dan gedung tinggi di Jakarta, telah dirancang dengan hitungan tahan gempa 1000 tahunan, mengikuti SNI terbaru," ungkap Basuki usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada Rabu.

Namun, Basuki menambahkan bahwa efektivitas dan ketahanan infrastruktur tersebut baru bisa dipastikan setelah kekuatan sebenarnya dari megathrust diketahui. "Meskipun dibangun sesuai dengan SNI, ketahanan infrastruktur terhadap gempa megathrust yang sebenarnya masih tergantung pada besarnya kekuatan gempa yang mungkin terjadi," lanjut Basuki. Hal ini menunjukkan perlunya kesiapsiagaan dan pemantauan terus-menerus untuk memastikan bahwa infrastruktur dapat mengatasi potensi ancaman gempa megathrust di masa depan.

Baca Juga

Semua Berita