2024-07-30 07:14:11
Kantor Pusat Pegadaian (foto: Pegadaian)PT Pegadaian berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,9 triliun pada semester pertama tahun 2024 (unaudited). Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 37,89% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,1 triliun pada Juni 2023. Peningkatan laba tersebut didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp16,07 triliun, naik 35,86% yoy dari Rp11,83 triliun pada akhir Juni 2023.
Berdasarkan laporan Pegadaian dan anak perusahaannya yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (30/7/2024), beban usaha perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 35,68% yoy menjadi Rp12,3 triliun dari sebelumnya Rp9,07 triliun pada Juni 2023. Dari sisi ekuitas, Pegadaian memiliki modal yang cukup kuat sebesar Rp33,1 triliun pada akhir Juni 2024, naik sekitar 1,42% yoy dari sebelumnya Rp32,6 triliun.
Jumlah liabilitas yang harus ditanggung Pegadaian mencapai Rp60,5 triliun, meningkat sekitar 21,2% yoy dibandingkan Rp49,94 triliun pada Juni 2023. Di sisi lain, total aset yang dimiliki perusahaan mencapai Rp93,6 triliun pada akhir Juni 2024, meningkat 13,34% yoy dibandingkan Rp82,58 triliun pada Juni 2023. Jumlah kas dan setara kas yang dimiliki Pegadaian dan anak perusahaannya mencapai Rp399,5 miliar, meningkat 24,9% yoy dari sebelumnya Rp319,6 miliar pada Juni 2023.
Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp75 triliun pada tahun 2024. Pembiayaan ini mencakup total dari program gadai dan non-gadai. “Secara keseluruhan, target pembiayaan hingga akhir tahun ini adalah Rp75 triliun,” ujar Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, dalam acara peresmian The Gadepreneur Space di Pegadaian Kebon Nanas, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu (4/6/2024).
Damar menjelaskan bahwa program gadai menyumbang lebih dari 82% dari total bisnis perusahaan. Pembiayaan yang diberikan oleh Pegadaian merupakan salah satu bentuk dukungan kepada para nasabah, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar mereka bisa berkembang.
Selain memberikan pembiayaan, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini juga menyediakan pelatihan kepada UMKM untuk memberikan edukasi tentang cara menjalankan usaha yang baik.
Pegadaian juga melalui The Gadepreneur Space memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka tanpa dipungut biaya. Dengan fasilitas ini, Pegadaian berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkannya untuk mengoptimalkan penjualan mereka, bahkan hingga ke luar negeri.
Pada tahun 2023, Pegadaian mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,38 triliun, tumbuh 32,7% yoy dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp3,30 triliun. Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan Pegadaian dalam meningkatkan kinerja keuangan mereka di tengah tantangan ekonomi yang ada.
Pegadaian terus berupaya untuk mendukung perkembangan UMKM di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai salah satu perusahaan keuangan terkemuka di tanah air. Pendapatan dan laba yang terus meningkat menunjukkan bahwa Pegadaian berada di jalur yang tepat dalam menjalankan bisnisnya, sekaligus memberikan manfaat yang signifikan bagi para nasabah dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, Pegadaian juga fokus pada inovasi dan pengembangan layanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Pegadaian berupaya untuk memperluas jangkauan layanan dan mempermudah akses bagi pelaku UMKM serta masyarakat umum.
Inisiatif seperti pelatihan online dan platform digital untuk pembiayaan diharapkan dapat mempermudah proses transaksi dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah.
Melalui strategi ini, Pegadaian tidak hanya ingin meningkatkan kinerja keuangan tetapi juga berkontribusi dalam memajukan sektor UMKM di Indonesia secara keseluruhan.