Fundamental Kuat Dorong Bank Raya Catat Pendapatan Rp20 Miliar, Naik 115,9%

Jumat, 26 Juli 2024 | 08:53 WIB

News Image Aplikasi Bank Raya (foto: Bank Raya)

Pada semester pertama tahun 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya; Kode Emiten: AGRO) menunjukkan kinerja bisnis yang kuat.

Sebagai bagian dari transformasi menuju bisnis digital, Bank Raya mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan pada Kuartal II/2024, dengan total kredit tumbuh 12,1% (yoy) mencapai Rp6,8 triliun. Hal ini juga mendukung peningkatan total aset Bank Raya menjadi Rp13,1 triliun, meningkat 9,0% (yoy).

Dalam upayanya memperkuat bisnis digital, Bank Raya mencatat penyaluran kredit digital sebesar Rp8,1 triliun selama Semester 1/2024, tumbuh 60,3% (yoy), yang mendorong peningkatan outstanding kredit digital menjadi Rp1,5 triliun atau tumbuh 81,5% (yoy).

Rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya juga terus membaik, dengan rasio NIM meningkat menjadi 4,31% dari 3,53%, dan rasio Cost to Income Ratio (CIR) membaik menjadi 52,44% dari sebelumnya 82,95%. 

Peningkatan profitabilitas ini memungkinkan Bank Raya membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar pada Kuartal II/2024, meningkat 115,9% secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan laba ini mencerminkan prospek positif kinerja perusahaan di masa depan, didukung oleh ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, dan transformasi model bisnis ke digital.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menegaskan komitmen Bank Raya untuk menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk yang inovatif.

Strategi Baik Dorong Pertumbuhan Bisnis

Bank Raya juga mengembangkan konsep Online to Offline (O2O) untuk mempermudah akses nasabah melalui Community Branch di berbagai daerah.

Salah satu pendorong pertumbuhan bisnis digital adalah ekspansi produk Pinang Dana Talangan, yang pada Semester 1/2024 disalurkan sebesar Rp7,2 triliun kepada sekitar 32 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian, dengan outstanding mencapai Rp490 miliar, tumbuh 177,4% (yoy). 

Selain itu, produk Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan tetap, juga menunjukkan pertumbuhan 89,7% (yoy) dengan outstanding mencapai Rp372 miliar.

Produk kredit digital lainnya seperti Pinang Maxima, Pinang Performa, dan Pinang Connect, yang mendukung kegiatan usaha nasabah, mencatatkan outstanding sebesar Rp570 miliar, tumbuh 28,2% (yoy). 

Bank Raya juga berhasil memperbaiki rasio NPL gross menjadi 4,14% dan NPL net menjadi 1,80% pada Kuartal II/2024, dibandingkan dengan 4,35% dan 1,75% pada Kuartal II/2023.

Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp8,7 triliun, tumbuh 5,7% (yoy), didorong oleh peningkatan giro sebesar 55,4% menjadi Rp772 miliar, tabungan sebesar Rp1,5 triliun (tumbuh 5,1%), dan deposito sebesar Rp6,3 triliun (tumbuh 1,9%). 

Pertumbuhan dana murah terus digenjot, terutama melalui digital saving yang tumbuh 22,3% (yoy), menunjukkan bahwa produk ini mampu memenuhi kebutuhan nasabah dalam transaksi perbankan digital.

Peningkatan dana murah ini mendorong rasio CASA Bank Raya pada Kuartal II/2024 menjadi 26,8% dari 24,0% pada Kuartal II/2023. Dengan kondisi likuiditas yang terjaga, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 78,25% pada Kuartal II/2024, meningkat dari 73,77% pada Kuartal II/2023. 

Dari sisi permodalan, Bank Raya memiliki rasio Total CAR yang kuat sebesar 40,84% pada Kuartal II/2024, mayoritas berupa modal Tier 1, yang mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis ke depan.

Bank Raya juga aktif memperkenalkan produk dan fitur baru pada Kuartal II/2024 untuk mendukung komitmen dalam menyediakan produk perbankan digital berkualitas serta mendukung pemberdayaan komunitas.

Produk seperti Saku Bareng memudahkan komunitas dalam pengelolaan keuangan, Saku Bisnis untuk pelaku usaha, dan optimalisasi QRIS Bisnis untuk transaksi non-tunai. 

Melalui program Cluster Unggulan, Bank Raya mendorong pemberdayaan komunitas pelaku usaha lokal agar dapat mengoptimalkan digitalisasi perbankan. Semua pencapaian ini menunjukkan komitmen Bank Raya dalam pertumbuhan bisnis digital berkelanjutan dan menuju transformasi sebagai bank digital yang sehat dan tangguh.

 

 

Berita Terkait Kartu Kredit