7 P2P Lending Terbaik: Definisi P2P Lending Beserta Kelebihannya

2024-06-22 02:42:06

News Image Loket KoinWorks (foto: Infobanknews)

Peer-to-peer (P2P) lending adalah suatu sistem pinjaman uang di mana individu atau bisnis bisa mendapatkan dana langsung dari pemberi pinjaman tanpa melalui lembaga keuangan tradisional seperti bank.

Platform P2P lending bertindak sebagai perantara yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman, memungkinkan transaksi dilakukan secara online. Sistem ini memanfaatkan teknologi untuk mempertemukan permintaan pinjaman dengan penawaran dana dari investor.

Kelebihan P2P Lending

1. Akses Pendanaan yang Lebih Mudah

P2P lending menyediakan akses yang lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan dana, terutama bagi individu atau bisnis yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank karena syarat yang ketat atau riwayat kredit yang kurang baik.

2. Proses Cepat dan Transparan

Proses pengajuan dan persetujuan pinjaman di platform P2P lending biasanya lebih cepat dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional. Selain itu, platform P2P lending memberikan transparansi dalam hal biaya dan bunga yang dikenakan.

3. Diversifikasi Investasi

Bagi investor, P2P lending menawarkan peluang untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka. Investor bisa memilih berbagai pinjaman dengan risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda.

4. Potensi Imbal Hasil yang Tinggi

P2P lending sering kali menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi bagi investor dibandingkan dengan produk investasi tradisional seperti deposito atau obligasi, mengingat risiko yang lebih tinggi.

5. Mengurangi Peran Perantara

Dengan mengurangi peran perantara seperti bank, baik peminjam maupun pemberi pinjaman bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Peminjam dapat memperoleh pinjaman dengan bunga lebih rendah, sementara pemberi pinjaman bisa mendapatkan imbal hasil lebih tinggi.

6. Fleksibilitas

Platform P2P lending seringkali menawarkan fleksibilitas dalam hal jumlah pinjaman, tenor pinjaman, dan struktur pembayaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peminjam.

7 Platform P2P Lending Terbaik di Indonesia

1. KoinWorks

Keunikan KoinWorks adalah fasilitas pemberian pendanaan dengan nominal mulai dari Rp100.000. Sebagai pemberi pinjaman, Anda dapat memilih bidang usaha yang ingin didanai, seperti kesehatan, bisnis, atau pendidikan. KoinWorks juga menawarkan bunga yang cukup tinggi, yaitu hingga 18% per tahun.

Pada Februari 2023, mereka telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp16 triliun dengan TKB90 (Tingkat Keberhasilan Bayar dalam 90 hari) mencapai 93%. Jangan khawatir, KoinWorks telah menerapkan sistem dana proteksi untuk mengurangi risiko kerugian bagi pemberi pinjaman.

2. Modalku

Modalku menyediakan berbagai jenis pinjaman sesuai dengan preferensi investasi Anda. Salah satu P2P lending terbaik di Indonesia ini menyediakan informasi yang diperlukan sebelum kamu membuat keputusan, seperti nama peminjam, jumlah dana yang dibutuhkan, jenis usaha, dan suku bunga.

Dengan modal mulai dari Rp100.000, kamu sudah bisa memberikan pendanaan di Modalku dan mendapatkan bunga hingga 17% per tahun. Tidak perlu khawatir tentang kinerja, karena hingga April 2023, Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp47,38 triliun dengan TKB90 mencapai 95,68%.

3. Akseleran

Mirip dengan KoinWorks dan Modalku, Akseleran juga menawarkan kesempatan untuk memberikan pendanaan mulai dari Rp100.000. Pendanaan disediakan dengna bunga tahunan rata-rata antara 9,5% hingga 10,5%. Jika tertarik, kamu bahkan bisa sekaligus berinvestasi dalam reksa dana melalui Akseleran.

Tak heran jika Akseleran termasuk dalam daftar rekomendasi P2P lending yang layak dicoba. Sejak didirikan pada tahun 2019, Akseleran telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp7 triliun dengan TKB90 mencapai 99,37%.

4. Amartha

Awalnya dikenal sebagai lembaga microfinance pada tahun 2010, Amartha baru resmi bertransformasi menjadi perusahaan P2P lending pada tahun 2016.

Perusahaan ini menitikberatkan program pendanaannya pada UMKM di daerah terpencil yang belum memiliki akses kredit perbankan. Hingga saat ini, Amartha telah sukses memberdayakan 1.695.267 pengusaha UMKM dengan total pendanaan sebesar Rp12,04 triliun.

Amartha adalah salah satu pilihan P2P lending terbaik bagi Anda yang tertarik dengan pinjaman mudah karena TKB90-nya mencapai 100%. Untuk diketahui, TKB90 adalah tingkat keberhasilan perusahaan P2P lending dalam menyelesaikan pinjaman dalam waktu 90 hari sejak jatuh tempo.

5. Findaya

Beroperasi di bawah PT Mapan Global Reksa, Findaya menawarkan dua layanan, yaitu GoPayLater dan GoModal. GoPayLater adalah layanan hasil kerjasama antara Findaya dan Gojek, yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan saldo limit tertentu yang dibayarkan di akhir bulan.

GoModal, yang merupakan bagian dari layanan P2P lending, juga merupakan hasil kolaborasi antara Findaya dan Gojek. GoModal menyalurkan pinjaman modal kepada pelaku usaha yang tergabung dalam ekosistem GoBiz dan GoFood. Hingga saat ini, lebih dari 4.000 pelaku usaha telah menerima pinjaman dari GoModal.

6. Investree

P2P lending di Investree dikenal sebagai layanan Pendanaan Pinjaman, di mana kamu bisa mulai memberikan pendanaan dengan modal minimal Rp10 juta. Dari semua perusahaan P2P lending yang direkomendasikan, Investree membutuhkan modal awal yang paling besar.

Namun, mereka menawarkan return yang tinggi, mencapai 20% per tahun. Selain itu, kamu juga bisa mendiversifikasi pendanaan untuk memaksimalkan return. Hingga April 2023, Investree telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp13,35 triliun.

7. Danamas

Salah satu alasan Danamas direkomendasikan sebagai P2P lending adalah TKB90-nya yang tinggi, mencapai 99,92%. Perusahaan yang berada di bawah naungan Sinar Mas Group ini mengembalikan pinjaman pokok dan bunga secara bulanan kepada pemberi dana. Selain itu, dana yang kamu pinjamkan juga dilindungi asuransi hingga 99% sehingga lebih aman.

Untuk melakukan pendanaan melalui Danamas, kamu perlu menyiapkan modal awal minimal Rp500.000. Jumlah ini memang relatif besar dibandingkan dengan beberapa P2P lending lainnya, namun Danamas menjanjikan return yang menarik dan lebih besar dari deposito.

Namun, penting untuk diingat bahwa P2P lending juga memiliki risiko, seperti risiko gagal bayar dari peminjam, risiko likuiditas, dan risiko regulasi. Oleh karena itu, baik peminjam maupun pemberi pinjaman harus melakukan analisis dan pertimbangan yang matang sebelum terlibat dalam P2P lending.

Baca Juga

Semua Berita