komparase.com

Prediksi Capai 247 juta Pengguna dan Volume Transaksi 1 miliar, BI Jakarta Terus Dorong Perluasan Transaksi QRIS

Sabtu, 1 Juni 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi Transaksi QRIS (foto: detikFinance)
Ilustrasi Transaksi QRIS (foto: detikFinance)

Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI Jakarta terus berupaya memperluas transaksi digital dengan menetapkan target ambisius untuk QRIS.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Hardi K. Atmaja, menyatakan bahwa pihaknya optimis dapat mencapai target tambahan pengguna baru QRIS sebanyak 274.778 juta dengan volume transaksi mencapai 1 miliar pada akhir tahun 2024.

Optimisme ini didasarkan pada tingginya ketergantungan generasi milenial terhadap pembayaran menggunakan QRIS. Ini juga terlihat pada tren anak muda yang cenderung jarang memegang uang cash dan lebih memilih cashless payment dalam bertransaksi. 

"Kami optimis, karena pada April 2024 ini, pengguna QRIS di DKI Jakarta sudah mencapai 118.328 juta dengan volume transaksi sebesar 462,55 juta. Belum setengah tahun, sudah hampir 50% dari target tercapai," ujar Hardi dalam acara Unfiltered Live Bank Saqu di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Lebih lanjut, Hardi menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta tetap kuat meskipun menghadapi berbagai dinamika ekonomi global dan domestik. Konsumsi dan penciptaan lapangan pekerjaan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. "Di sektor lapangan pekerjaan, perdagangan, akomodasi, dan makanan minuman masih banyak didominasi oleh UMKM," jelasnya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Hardi menekankan pentingnya pembiayaan digital yang mudah dan terjangkau bagi UMKM. Menurutnya, pembiayaan digital dapat memberikan akses kredit yang lebih fleksibel bagi pelaku usaha mikro di Indonesia. "Langkah ini adalah bagian dari strategi kami untuk memperluas inklusi keuangan, terutama bagi masyarakat yang sulit dijangkau," tambahnya.

Hardi juga menyoroti manfaat sistem pembayaran cashless bagi UMKM. Dengan sistem ini, lembaga keuangan dapat memberikan pembiayaan dengan manajemen risiko yang lebih baik dan proses penilaian yang lebih mudah. "Assessment bagi lembaga keuangan juga jauh lebih mudah," imbuhnya.

BI: Pertumbuhan QRIS pada Transaksi Domestik dan Crossborder

Menurut data Bank Indonesia, nominal transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami pertumbuhan hingga 194,06% year-on-year (yoy) pada April 2024.

Meskipun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tidak menyebutkan nominal transaksi secara spesifik, pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna dan merchant QRIS. "Nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06% yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant sebanyak 31,86 juta," ungkap Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/5/2024).

Tidak hanya transaksi domestik, implementasi QRIS crossborder atau transaksi rupiah (local currency transaction/LCS) juga menunjukkan peningkatan lebih dari 34% yoy sepanjang April 2024.

Dilansir dari Bisnis.com pada Jum'at (31/05/2024), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyatakan bahwa peningkatan ini terlihat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana transaksi rupiah di sejumlah negara menggunakan QRIS mencapai US$639,6 juta. "Secara year-to-date (ytd) dari Januari hingga April, LCS mencapai US$2,95 miliar, meningkat 166% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.

Destry juga menyampaikan peningkatan jumlah pelaku transaksi, yang pada April 2024 mencapai 3.750 pelaku, naik dari 2.602 pelaku pada Maret. "Ini adalah hasil dari berbagai upaya yang dilakukan BI untuk menarik dana asing guna menjaga stabilitas nilai tukar," tuturnya.

Dengan berbagai upaya dan inisiatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia, diharapkan transaksi digital melalui QRIS dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi, khususnya di DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya. Selain itu, pembiayaan digital yang mudah diakses diharapkan dapat memberdayakan UMKM, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Lihat Juga Mobil Indonesia

Komentar

Berita

Telah Dipilih

Silahkan Pilih yang Lain.

x

Belum memiliki akun? Daftar di Sini