komparase.com

Proyeksi dan Tantangan Sektor Properti Global dan Lokal Tahun 2024

Minggu, 2 Juni 2024 | 09:00 WIB
perumahan
perumahan

Selama tahun 2023, sektor properti di tingkat global belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Hal ini tercermin dari kurangnya pertumbuhan harga properti secara keseluruhan.

Bahkan, harga properti masih menunjukkan tren negatif, yang mengindikasikan bahwa permintaan akan properti masih relatif rendah. Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya selama tahun 2023.

Upaya Pemulihan di Sektor Properti Global

Proyeksi untuk sektor properti global di tahun 2024 dipenuhi dengan ketidakpastian, terutama karena prospek pertumbuhan ekonomi yang masih lambat. Berbagai lembaga internasional, termasuk International Monetart Fund (IMF) dan Bank Dunia, telah merilis pandangan mereka untuk tahun mendatang.

Mayoritas proyeksi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global di 2024 diperkirakan akan lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Perlambatan ini dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang memburuk di Amerika Serikat, Eropa, dan China. Meskipun demikian, kondisi sektor properti global tidak secara langsung memengaruhi kinerja sektor properti di Indonesia selama tahun 2023.

Pasar properti Indonesia masih terisolasi dari pasar properti global dan masih mengandalkan pendekatan tradisional. Namun, meskipun demikian, kinerja sektor properti di Indonesia masih menunjukkan keterbatasan, dengan pertumbuhan harga properti yang relatif terbatas. Pada tahun 2024, sejumlah kebijakan dan faktor ekonomi diharapkan akan mendukung pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

Diperkirakan bahwa permintaan akan rumah, terutama dalam proyek perumahan tapak, akan meningkat. Selain itu, suku bunga KPR yang rendah dan berbagai insentif fiskal dari pemerintah diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor properti. Meskipun terdapat potensi pertumbuhan bagi sektor properti di masa depan, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi.

Ketersediaan lahan yang terjangkau dan dana murah, serta kualifikasi pengembang yang memadai, merupakan beberapa hambatan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pengusaha untuk mengatasi tantangan tersebut.

Topik

Komentar

Berita

Telah Dipilih

Silahkan Pilih yang Lain.

x

Belum memiliki akun? Daftar di Sini