2023-10-03 12:38:31
mobil listrik chinaIndustri otomotif di China turut menyambut peralihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Dari China juga banyak bermunculan merek-merk kendaraan listrik yang kini naik daun. Hal ini membuat China mmeimpin penjualan kendaraan listrik saat ini.
Data penjualan kendaraan listrik enam bulan awal tahun ini menunjukan peningkatan penjualan yang signifikan. Penjualan kendaraan listrik (EV) secara global naik sebesar 49 persen hingga terjual 6.2 juta unit. Kini kendaraan listrik menguasai hampir 16 persen pasar kendaraan global. Data ini naik dari tahun 2022 sebesar 12.4 persen.
Kendaraan listrik EV China sendiri mampu menembus Eropa Barat dan Asia Tenggara. Selama dua tahun terahir Slovenia, Inggris,Spanyol Belgia dan Eropa barat menajdi tujuan utama ekspor kendaraan EV China. Negara-negara asia tenggara juga mulai menunjukan peningkatan terhadap kendaran istrik. Sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor kendaraan listrik China.
Meski memimpin penjualan kendaraan listrik dunia, pada dasarnya penjualan kendarana listrik China mengalami penurunan pada semesster awal 2023 ini. Menurut Jason Low analis dari Canalys dikutip Antaranews (3/10) menyebutkan bahwa pilihan kendaran listrik di China yang semakin beragam membuat pangsa pasar merk EV di China tidak sampai 10 persen. Walaupun pemimpin pasar dalam negeri adalah BYD, merk tersebut juga memiliki persaingan ketat dengan Tesla.
Masih menurut Jason Low penyebab penurunan ini karena berakhir dukungan skema kendaraan listrik di China oleh pemerintah setempat. Serta adanya perang harga antar produsen kendaraan listrik yang mulai marak di China.
Eropa sebagai penujang terbesar penjualan EV China dengan total 1.5 juta unit atau 24 persen dari total pangsa pasar global. Mengalami pertumbuhan sebesar 34 persen dari tahun ke tahun dibandingkan pada semester awal tahun 2022.
BYD pabrikan mobil asal China mampu menjual lebih dari 1.3 juta unit kendaraan listrik namun terbagi antara BEV dan PHEV. Walaupaun begitu BYD tetaplah merk lokal China yang mampu bangkit dengan cepat dan meningkatkan penjualan secara signifikan. Bahkan naik sebesar 104 persen dibandingkan tahun lalu.
Meskipun Tesla tetap menjadi produsn nomor satu dunia untuk kendaraan listrik, namun beberapa merk kendaraan listrik dari China mencatatkan penjualanya sendiri-sendiri. Tesla kini mengalami pertumbuhan hingga 65 persen dari tahun-ke-tahun dan terjual lebih dari 935.000 unit pada semster awal 2023.
Disamping itu kini China tengah mengalami tantangan untuk penjualan EV di Eropa. Komisi Eropa akhir-akhir ini menyatakan rencana untuk membatasi kendaraan listrik China yang masuk ke benua biru. Mereka melakukan penyelidikan tandingan terhadap kendaraan EV impor dari China. Kemungkinan kebijakan ini tentu akan membatasi gerak gerik kendaraan EV China di benua biru. Namun ada kekhawatiran lain yang menyebukan bahwa tindakan perlindungan ini justru dapat melemahkan inovasi dan daya saing perusahaan lokal Eropa sendiri.
Walaupun demikian volume ekspor China EV akan diperkirakan terus meningkat dan menguat. Bahkan tahun 2023 ini mampu mmepertahnakan momentum [ada kuartal keempat athun 2022. Ada dua alasan utama mengapa volume ekspor ini tetap akan kuat, pertama adanya rencana sanksi penyeldikan dari Eropa ini justru akan meningkatkan ekspor mobil China ke Rusia. Alasan kedua adalah permintaan akan kendaraan listrik global yang semakin naik dan China merupakan produsen utama untuk baterai listrik serta kendaraan listrik dunia yang belum tergantikan saat ini.