Masih Butuh Waktu, Avanza Hybrid Masih Tahap Perencanaan

2024-02-19 10:42:01

Avanza

Rumor kehadiran Avanza hybrid belakangan menguat. Meski begitu, Toyota masih menutup rapat soal mobil sejuta umat versi ramah lingkungan tersebut.

Toyota dikabarkan bakal menghadirkan mobil hybrid dengan harga lebih terjangkau. Rumornya, mobil hybrid dengan banderol lebih terjangkau itu akan disajikan lewat Avanza. Avanza merupakan salah satu model terlaris dari lini Toyota yang dijual di Indonesia.

Namun demikian, Toyota masih enggan buka-bukaan soal rencana menyematkan teknologi hybrid di model terlarisnya itu. Sekalipun Avanza sudah lama eksis, nyatanya bila ingin beralih menyematkan teknologi hybrid butuh waktu yang cukup panjang.

"Orang pikir udah ada model ini tinggal di copy paste, nggak gampang. Karena banyak persiapan yang harus dilakukan dari sisi development, adjusting mungkin testing juga, production preparation, oleh karena itu saya nggak bisa mengatakan terlalu pasti," beber Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy.

Anton tak menampik Toyota memang tengah mempersiapkan sederet produk yang ramah lingkungan. Namun untuk modelnya sekaligus waktu peluncurannya belum dibuka lebih mendetail.

"Sabar, kita kan melihat. Karena mempersiapkan produk ini nggak mudah ya, banyak yang harus kita bicarakan secara internal, baik harga, fitur, cara jualnya seperti apa, jadi bertahap. Mulai dari Innova dulu yang volumenya besar, sedikit turun harga Yaris Cross," tambah Anton.

Dibandingkan pabrikan lainnya, Toyota saat ini menjadi produsen yang paling banyak menawarkan mobil hybrid di Indonesia. Ada delapan mobil hybrid yang dijual Toyota di Indonesia dan mengisi beberapa segmen, mulai dari MPV, sedan, dan SUV. Adapun untuk modelnya yaitu Kijang Innova Zenix, Alphard, Vellfire, Camry, Altis, Corolla Cross, dan Yaris Cross.

Bagi Toyota, mobil hybrid merupakan model paling pas untuk kondisi Indonesia saat ini. Meski belum sepenuhnya menggunakan baterai sebagai sumber tenaga, nyatanya mobil hybrid turut berkontribusi dalam pengurangan karbon.

"Semuanya membutuhkan variasi produk itulah saya yakin kenapa hybrid masih tetap diterima pasar dominan karena produk ini kan bisa digunakan di mana saja tanpa perlu infrastruktur yang mendalam sambil pastinya kita terus mengkaji BEV," ujar Anton.