2023-09-27 16:32:25
Ilustrasi Mobil HybridKetika memiliki mobil, pemilik harus rutin untuk memanaskan kendaraan. Namun, perlakuan ini tidak sama antara transmisi manual dan otomatis. Khususnya untuk motor penggerak otomatis, justru tidak disarankan untuk memanaskannya setiap saat dalam waktu yang lama.
Seiring dengan kemajuan teknologi, tenaga kendaraan kini dikombinasikan yakni dengan transmisi manual dan otomatis atau dikenal dengan hybrid. Lantas bagaimana cara memanaskan mobil hybrid yang benar dan tepat? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Melansir dari situs Wuling Indonesia, mobil dengan transmisi hybrid disarankan untuk tidak memanaskan mesin secara berkala. Hal ini dikarenakan kendaraan tetap bisa melaju meski dalam suhu rendah. Pasalnya, mesin listrik pada mobil hybrid bisa menciptakan torsi meski dalam kecepatan rendah.
Kendati demikian, setiap kendaraan perlu melakukan warming up machine guna menjaga performa mobil. Sebaiknya untuk tidak memanaskan dalam waktu yang lama untuk jenis mobil transmisi manual dan otomatis.
Meski mobil hybrid bisa melaju ketika berada di suhu rendah bukan berarti membiarkannya begitu saja. Khususnya untuk lingkungan sekitar sangat dingin, maka akan berpengaruh pada kinerja baterai. Semakin rendah suhu lingkungan maka kinerja baterai semakin menurun.
Alangkah baiknya untuk memanaskan kendaraan selama beberapa menit hingga mencapai suhu normal. Ketika suhu kendaraan normal maka kinerja baterai semakin optimal dan bertahan lebih lama.
Memanaskan mobil secara berlebihan justru berpengaruh pada performa mesin. Khususnya bagi kendaraan yang menggunakan tenaga listrik. Jika dipanaskan dalam waktu yang lama maka baterai yang digunakan berumur singkat.
Sebab mobil hybrid menggunakan baterai sebagai tenaga penggerak, alangkah baiknya panaskan mobil selama 2 hingga 5 menit. Hal ini berbeda dengan mobil dengan transmisi manual yang harus dipanaskan kurang lebih 10 menit.
Memanaskan kendaraan rupanya tidak sekadar asal melainkan juga harus memperhatikan suhu lingkungan sekitar. Umumnya, memanaskan mobil dilakukan ketika suhu lingkungan sekitar sangat rendah. Hal ini dikarenakan adanya baterai yang disematkan pada kendaraan.
Baterai dengan suhu sangat rendah tentu saja tidak akan menghasilkan performa yang optimal. Namun, apabila suhu lingkungan sekitar hanya sedang alias normal maka pemanasan pada mobil tidak perlu sering-sering dilakukan. Pasalnya, sering memanaskan mobil saat suhu normal justru membuang bahan bakar dan energi listrik.
Tips lain yang bisa dilakukan adalah memanaskan mobil saat pengisian daya. Jika dilihat dari suhu di Indonesia, memanaskan kendaraan dengan cara ini sebenarnya tidak diperlukan.
Memanaskan kendaraan saat pengisian daya umumnya dilakukan ketika suhu lingkungan benar-benar rendah hingga memungkinkan baterai beku. Pastikan untuk memanaskan mobil hybrid dengan waktu yang singkat, ya!