Transformasi Bank Mandiri Menuju Bisnis Berkelanjutan

2024-12-25 05:02:04

News Image Bank Mandiri. (foto: finance.wartaekonomi.com)

Prinsip bahwa "di mana kita menabur, di situ kita menuai" menjadi pengingat akan pentingnya pelestarian lingkungan demi keberlanjutan hidup di masa depan. Penting bagi generasi saat ini untuk memulai langkah kecil, seperti menghemat penggunaan listrik di rumah, sebagai upaya mendukung kehidupan yang berkelanjutan.

Dilansir dari Kontan.co.id, PT Bank Mandiri Tbk telah mengambil langkah proaktif untuk membangun bisnis berkelanjutan dengan mengintegrasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance/ESG) ke dalam strategi bisnisnya. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis, mulai dari mendukung pengembangan energi terbarukan hingga memberikan pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan.

Komitmen pada Energi Bersih

Dalam mendukung agenda keberlanjutan, Bank Mandiri fokus meningkatkan pembiayaan untuk proyek energi terbarukan. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandra, menyatakan bahwa institusinya terus berupaya mendorong proyek-proyek energi bersih seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung, pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Hingga September 2024, Bank Mandiri telah mencatatkan portofolio energi terbarukan sebesar Rp10 triliun, meningkat 6,1% secara tahunan (year on year).

Upaya ini juga mendukung rencana strategis Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN yang bertujuan mencapai Net Zero Emission pada 2060. PLN menargetkan 25% campuran energi terbarukan pada 2030 dan 100% pada 2060, sejalan dengan langkah Bank Mandiri untuk mengintegrasikan prinsip ESG dalam seluruh proses bisnisnya.

Pembiayaan Transportasi Rendah Emisi

Tidak hanya mendukung sektor energi, Bank Mandiri juga aktif memberikan pembiayaan untuk transportasi ramah lingkungan. Pada segmen korporasi, kredit yang disalurkan untuk transportasi rendah emisi mencapai Rp7,2 triliun per September 2024, mengalami pertumbuhan 94,6% yoy. Sementara itu, pada segmen ritel, pembiayaan untuk kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai Rp673 miliar, naik signifikan sebesar 129,9% yoy.

Dukungan ini juga mencakup pembiayaan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Bank Mandiri tidak hanya menyediakan kredit kepemilikan kendaraan listrik, tetapi juga mendukung sektor terkait, seperti otomotif dan energi terbarukan, untuk menciptakan mobilitas rendah karbon. Langkah ini bertujuan untuk membangun kemampuan manufaktur lokal yang tangguh sekaligus mendukung pengembangan infrastruktur kendaraan listrik.

Pertumbuhan Portofolio Keberlanjutan

Komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan tercermin dalam pertumbuhan portofolio berkelanjutannya. Hingga September 2024, portofolio ini mencapai Rp285 triliun, meningkat 12,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp253 triliun. Portofolio hijau tumbuh signifikan 16,4% menjadi Rp142 triliun, sementara portofolio sosial meningkat 9,16% menjadi Rp143 triliun.

Proyek besar yang dibiayai mencakup pembangunan fasilitas Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5,9 triliun, pembangkit listrik tenaga air di Tana Toraja senilai Rp2,9 triliun, jalan tol hijau di Jawa Timur senilai Rp2,2 triliun, dan pendanaan untuk UMKM perempuan senilai Rp1 triliun.

Mendukung Agenda Iklim Global

Sebagai agen perubahan, Bank Mandiri berkomitmen untuk berperan aktif dalam agenda perubahan iklim global melalui inovasi finansial yang mendukung keberlanjutan. Indonesia, dengan kekayaan alamnya, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dunia. Dengan lahan gambut terluas di dunia, keanekaragaman hayati yang tinggi, dan hutan tropis ketiga terluas, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam solusi berbasis alam (natural-based solutions).

Namun, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan bahwa keberhasilan transisi menuju ekosistem berkelanjutan membutuhkan pembenahan di tiga aspek utama: peningkatan pengetahuan tentang praktik bisnis berkelanjutan, pemerataan akses teknologi, dan penutupan kesenjangan pembiayaan untuk proyek-proyek hijau.

Sebagai langkah konkret, Bank Mandiri mengambil dua pendekatan utama. Pertama, berperan sebagai ESG Advisor bagi nasabah untuk mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon. Kedua, menyediakan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim, termasuk pengelolaan sumber daya alam hayati, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.

Menuju “Sustainability Champion”

Bank Mandiri bercita-cita menjadi "Sustainability Champion" dengan menerapkan praktik bisnis yang berorientasi pada dampak positif, mengadopsi praktik terbaik global, dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim. Dengan visi ini, Bank Mandiri mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mempercepat penurunan emisi karbon dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Dengan semangat ini, Bank Mandiri menegaskan peran strategis Indonesia dalam keseimbangan karbon global, sekaligus membuktikan komitmennya sebagai mitra keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita