Turunan Tajam? Ini Trik Kontrol Mobil Matik agar Selamat

2024-12-17 00:50:20

News Image Bawa mobil di turunan. Sumber foto: momobil.id

Mengemudi mobil bertransmisi matik memang memberikan kenyamanan tersendiri, terutama di jalanan perkotaan. Namun, ketika melewati jalanan menurun, mobil matik memerlukan perhatian khusus agar terhindar dari risiko rem blong. Hal ini dikarenakan mobil matik umumnya tidak memiliki engine brake secara optimal seperti pada mobil manual.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan bahwa mobil bertransmisi matik rata-rata tidak memiliki daya dari mesin untuk menahan laju kendaraan tanpa gesekan material. Gesekan yang berlebihan pada rem bisa menghasilkan panas berlebih, sehingga berpotensi menyebabkan rem blong.

Lalu, bagaimana cara mengemudi mobil matik dengan aman saat melewati turunan? Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

Perhatikan Panjang dan Kemiringan Turunan Jalan

Sebelum melintasi jalanan menurun, pastikan kamu memperhatikan panjang, jarak, dan derajat kemiringan jalan. Mengetahui kondisi turunan membantu kamu mempersiapkan teknik mengemudi yang tepat. Dengan memperkirakan kondisi turunan, bisa menentukan kecepatan ideal dan lebih siap dalam mengambil tindakan yang diperlukan.

“Pertama, perhatikan panjang, jarak dan derajat kemiringan turunan jalan, tujuannya untuk menentukan kecepatan, posisi gear, dan teknik pengereman,” kata Sony dikutip dari Kompas.com.

Gunakan Gear Rendah (L atau S)

Pada mobil matik, gunakan posisi gear rendah saat melintasi turunan. Gear rendah membantu membatasi laju kendaraan sehingga kamu tidak perlu sering-sering menekan pedal rem. Biasanya, pada mobil matik terdapat mode L (Low) atau S (Sport) yang bisa digunakan di turunan. Mode ini memungkinkan mesin membantu menahan laju mobil dengan lebih baik.

“Turunkan gear ke rendah jika dilengkapi dengan gear rendah atau biarkan mobil meluncur dengan kecepatan rendah. Jika kecepatannya bertambah, maka injak pedal rem secara lembut sesekali, sekadar untuk menahan laju luncurnya,” ujar Sony.

Injak Rem dengan Lembut dan Bertahap

Ketika melintasi turunan, hindari menekan pedal rem secara terus-menerus karena bisa memicu panas berlebih pada sistem pengereman. Sebagai gantinya, injak pedal rem secara lembut dan bertahap.

Pengereman yang lembut bertujuan untuk menjaga suhu rem tetap stabil dan menghindari terjadinya overheating. Jika kamu menekan rem terlalu lama atau mendadak, gesekan yang dihasilkan bisa berbahaya.

Pantau Kondisi Lalu Lintas di Depan dan Belakang

Selalu waspada terhadap kondisi lalu lintas di sekitar kendaraan, baik di depan maupun di belakang. Ini penting untuk mengantisipasi potensi bahaya, seperti kendaraan di belakang yang mengalami gagal rem.

“Perhatikan arah belakang lewat kaca spion untuk kendaraan di belakang yang kemungkinan mengalami gagal rem dan depan untuk jalur-jalur evakuasi jika terjadi rem blong,” tambah Sony.

Dengan memantau lalu lintas, kamu bisa mengambil keputusan cepat, seperti berpindah jalur atau mencari jalur evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

Hindari Beban Berlebih di Mobil

Mobil dengan muatan berlebih akan memberikan tekanan lebih besar pada sistem rem, terutama di jalanan menurun. Pastikan mobil tidak membawa beban melebihi kapasitas yang direkomendasikan.

Beban berlebih tidak hanya mempercepat kerusakan komponen rem, tetapi juga meningkatkan risiko rem blong saat melewati turunan.

Servis Rutin Sistem Rem

Sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama jika rutenya banyak menurun, pastikan sistem rem dalam kondisi baik. Lakukan pengecekan rutin pada komponen rem seperti kampas, kaliper, dan minyak rem.

Servis rutin membantu mencegah potensi kerusakan pada rem yang bisa membahayakan keselamatan saat berkendara.

Baca Juga

Nabila

Nabila

Writer

Semua Berita