2024-12-14 00:55:45
https://id.pinterest.com/pin/606086062359555357/Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sektor perbankan Indonesia mengalami perkembangan positif pada Oktober 2024, dengan pertumbuhan kredit yang tercatat mencapai 10,92% secara tahunan (year on year/yoy).
Total kredit yang disalurkan oleh bank mencapai Rp7.657 triliun, sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,85%.
Dalam konferensi pers yang digelar pada 13 Desember 2024, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan bahwa sektor intermediasi perbankan menunjukkan tren yang baik dengan tetap menjaga profil risiko yang terkontrol.
Ia menjelaskan bahwa kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,63%, diikuti oleh kredit konsumsi yang tumbuh 11,01%, sementara kredit modal kerja meningkat 9,25%.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan meskipun sedikit melambat, tercatat tumbuh 6,74% yoy dengan total Rp8.751 triliun. Tabungan menjadi kontributor terbesar dalam kenaikan DPK ini. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 87,5%, naik 59 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Kualitas kredit juga membaik, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross menurun sedikit dari 2,21% menjadi 2,20%. Begitu pula dengan rasio Loan at Risk (LAR), yang juga turun dari 10,11% menjadi 9,94%, mendekati level yang tercatat sebelum pandemi.
Secara keseluruhan, OJK menunjukkan optimisme bahwa pertumbuhan kredit akan tetap stabil sepanjang 2024 dan tahun-tahun mendatang. Hal ini didorong oleh kinerja sektor korporasi yang solid dan kebijakan makroprudensial yang mendukung dari Bank Indonesia.
Dengan likuiditas yang cukup dan permodalan yang kuat, sektor perbankan diyakini akan mampu mengatasi tantangan global yang mungkin terjadi di masa depan.
Writer