Dividen atau Capital Gain: Mana yang Lebih Menguntungkan? Simak Rekomendasi Analis

2024-12-06 18:32:17

News Image Investasi. (foto: bmoney.id)

Sepanjang tahun ini, para investor masih bisa tersenyum puas. Dividen yang dibagikan emiten menjadi daya tarik utama, bahkan dianggap lebih menguntungkan dibandingkan potensi kenaikan harga saham (capital gain). Saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend 20 cenderung menawarkan dividen yang lebih menarik dibandingkan potensi capital gain. 

Menurut data Bloomberg, emiten seperti ADRO, ASII, ANTM, BBRI, UNTR, TLKM, UNVR, BBNI, SMGR, KLBF, INKP, dan BRPT memberikan dividen yield yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga sahamnya. Sebaliknya, saham seperti PTBA, ITMG, BMRI, INDF, BBCA, ICBP, AMRT, dan TPIA lebih unggul dalam menghasilkan keuntungan melalui capital gain. 

Hendra Wardana, Founder Stocknow.id, menjelaskan bahwa perbandingan keuntungan dividen dan capital gain menjadi kunci dalam menentukan strategi investasi, terutama di tahun 2024, ketika banyak saham big caps mengalami tekanan harga sejak awal tahun. Dividen yield dihitung dengan membagi total dividen per saham dengan harga saham, sehingga menghasilkan pendapatan tetap yang menarik di tengah volatilitas pasar. Namun, dividen lebih cocok untuk jangka pendek, sementara capital gain memiliki potensi besar dalam jangka panjang jika harga saham naik signifikan. 

"Tahun 2024 menjadi momentum di mana dividen memberikan keuntungan lebih signifikan dibandingkan capital gain," ujar Hendra, seperti dilansir dari Investasi Kontan.co.id

Ketidakpastian ekonomi global dan penurunan harga saham big caps membuat investor memilih strategi berbasis dividen. Emiten seperti ADRO dan ITMG, yang mendapatkan keuntungan besar dari lonjakan harga komoditas sebelumnya, menjadi pilihan utama dengan dividen tinggi. Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, pendapatan pasif dari dividen menjadi opsi yang aman dan stabil. 

Namun, Hendra menyarankan agar investor tetap memperhatikan potensi capital gain, khususnya pada tahun 2025. Penurunan suku bunga dan penguatan IHSG diproyeksikan akan menjadi katalis bagi pemulihan harga saham big caps. Meski demikian, laba emiten di sektor komoditas diperkirakan menurun, sehingga dividen yield mungkin tidak setinggi tahun 2024. Oleh karena itu, kombinasi strategi dividen dan capital gain menjadi pilihan optimal untuk memaksimalkan keuntungan. 

Rekomendasi Saham:

  1. 1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
    • - Analisa: Stabilitas bisnis dan konsistensi dividen menjadikan saham ini cocok untuk investor pasif.
    • - Rekomendasi: Buy on weakness di Rp 1.820. Target harga Rp 2.020.
  2. 2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
    • - Analisa: ADRO menawarkan dividen tinggi dan memiliki prospek bisnis solid di tengah volatilitas pasar.
    • - Rekomendasi: Buy on weakness di Rp 2.210. Target harga Rp 2.500.
  3. 3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
    • - Analisa: BRPT lebih menarik untuk strategi capital gain, dengan prospek pertumbuhan energi bersih.
    • - Rekomendasi: Trading buy. Target harga Rp 1.080.

Hendra menambahkan bahwa dengan strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan keuntungan dividen sekaligus mengincar peluang capital gain, terutama jika pasar saham pulih pada tahun 2025. Sentimen suku bunga rendah dan penguatan ekonomi global diharapkan menjadi katalis positif bagi saham-saham big caps.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita