2024-12-02 14:58:11
Valuta Asing. (foto: jabarprov.go.id)Transaksi valuta asing (valas) di industri perbankan mengalami peningkatan signifikan menjelang akhir tahun, meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Pada Senin (2/12/2024), rupiah melemah sebesar 0,36% dan ditutup pada level Rp15.906 per dolar AS.
Senior Executive Vice President (SEVP) Tresuri BNI, Ita Tetralastwati, mengungkapkan bahwa aktivitas transaksi valas meningkat, terutama untuk mata uang utama seperti USD dan SGD. Peningkatan ini didorong oleh kebutuhan nasabah untuk perjalanan liburan, pembayaran pendidikan, dan aktivitas perdagangan internasional yang biasanya meningkat pada penghujung tahun.
"Volume transaksi valas meningkat 15% secara tahunan (YoY) pada Oktober 2024. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan frekuensi transaksi nasabah," ujar Ita, seperti dikutip dari Keuangan Kontan.
Ia juga menyebutkan bahwa banyak nasabah melakukan pembelian valas untuk memenuhi kewajiban akhir tahun, seperti liburan, sementara nasabah korporasi cenderung menjual valas dari surplus Devisa Hasil Ekspor (DHE). BNI memastikan bahwa likuiditas valas, terutama dolar AS, mencukupi hingga akhir tahun berkat Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pendanaan lain, seperti penerbitan green bond senilai US$500 juta dan pinjaman sebesar US$600 juta dari enam bank global.
EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, juga mengakui pertumbuhan transaksi valas yang positif. Transaksi valas di BCA banyak berhubungan dengan ekspor-impor dan remittance. Hera optimistis bahwa likuiditas valas BCA cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan akan terus sejalan dengan proyeksi pertumbuhan transaksi valas serta kondisi ekonomi domestik dan global.
Di sisi lain, Direktur Jaringan dan Retail Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, melaporkan peningkatan kebutuhan transaksi lintas negara oleh nasabah. Transaksi valas melalui aplikasi Livin’ by Mandiri mencapai Rp1,2 triliun pada kuartal III-2024, naik 214% secara tahunan. Rata-rata volume transaksi harian pada kuartal ketiga mencapai Rp13,7 miliar, meningkat 62% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Bank Mandiri memastikan bahwa likuiditas valas tetap terjaga melalui strategi penghimpunan DPK valas maupun pendanaan non-DPK, seperti penerbitan surat utang. Aquarius berharap peningkatan akses terhadap layanan valas dapat membantu nasabah menghadapi tantangan global sekaligus mendukung ekspansi bisnis mereka.
Secara keseluruhan, optimisme terhadap pertumbuhan transaksi valas terus meningkat, didukung oleh likuiditas yang memadai dan komitmen perbankan dalam memenuhi kebutuhan nasabah di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Writer