Perbedaan Bank Umum dan BPR

2024-11-29 19:26:40

News Image Bank Umum dan BPR. (foto: bprparinama.co.id)

Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) adalah dua jenis lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Meskipun keduanya beroperasi dalam sektor keuangan, terdapat perbedaan signifikan antara Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat BPR.

Dilansir dari BPR Parinama, berikut ini perbedaan mendasar antara kedua jenis lembaga keuangan tersebut.

1. Legalitas dan Regulasi

Salah satu perbedaan mendasar antara Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat BPR terletak pada legalitas dan regulasi yang mengatur kedua lembaga tersebut. Bank Umum diatur oleh regulator dan harus memenuhi persyaratan yang ketat dalam hal modal minimum, manajemen risiko, dan ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Di sisi lain, Bank Perekonomian Rakyat BPR juga diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki regulasi yang lebih fleksibel dibandingkan dengan Bank Umum. Meskipun demikian, BPR tetap harus mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.

2. Ukuran dan Skala Operasi

Bank Umum pada umumnya memiliki ukuran dan skala operasi yang lebih besar daripada Bank Perekonomian Rakyat BPR. Bank Umum biasanya memiliki jaringan cabang yang luas, menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan, serta melayani segmen pasar yang lebih luas. Sementara itu, Bank Perekonomian Rakyat BPR cenderung memiliki skala operasi yang lebih kecil, dengan fokus pada pelayanan kepada masyarakat di daerah pedesaan atau perkotaan kecil. Meskipun demikian, BPR tetap memainkan peran penting dalam mendukung inklusi keuangan dan membiayai usaha mikro, kecil, dan menengah.

3. Fokus dan Pelayanan

Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat BPR memiliki fokus pelayanan yang berbeda. Bank Umum biasanya menargetkan segmen pasar korporat, perusahaan besar, dan nasabah dengan kebutuhan layanan keuangan yang kompleks. Mereka menawarkan berbagai produk seperti pinjaman korporat, treasury, wealth management, dan layanan perbankan digital. Di sisi lain, Bank Perekonomian Rakyat BPR lebih fokus pada pelayanan kepada masyarakat menengah ke bawah, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta individu dengan skala usaha kecil. Mereka lebih berorientasi pada kredit produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

4. Sumber Pendanaan

Perbedaan lain antara Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat BPR terletak pada sumber pendanaan yang digunakan oleh keduanya. Bank Umum biasanya mengandalkan sumber pendanaan dari simpanan masyarakat, obligasi, dan pinjaman antarbank. Mereka juga dapat mengakses pasar modal untuk memperoleh dana dalam jumlah besar. Sebaliknya, Bank Perekonomian Rakyat BPR lebih bergantung pada simpanan masyarakat sebagai sumber pendanaan utama. Mereka juga dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan lain dan program pendanaan dari pemerintah.

5. Risiko dan Pengawasan

Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat BPR memiliki risiko yang berbeda dan dikenai pengawasan yang berbeda pula. Bank Umum sering kali memiliki risiko yang lebih kompleks seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional yang memerlukan manajemen risiko yang canggih. 

Mereka juga tunduk pada pengawasan yang ketat dari Bank Indonesia untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Di sisi lain, Bank Perekonomian Rakyat BPR cenderung memiliki risiko yang lebih terkonsentrasi pada risiko kredit dan risiko likuiditas. Mereka diawasi oleh OJK namun dengan pendekatan yang lebih proporsional sesuai dengan skala operasionalnya.

Baca Juga

Jesika

Jesika

Writer

Semua Berita