2024-01-04 16:22:27
Slider Perumahan 1Masih ada 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan jumlah Ini merujuk pada hasil analisis Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai perlu ada peningkatan jumlah rumah baru untuk mengurangi tingkat keluarga yang tak punya rumah (backlog), seperti dilansir Liputan6.com.
"Kan sekarang ada 12,7 juta, berdasarkan survey Susenas, itu kan hasil analisis, bukan sensus, tapi kajian, untuk bisa 0, ini asumsi hari ini ada 12,7 (juta keluarga belum punya rumah), pertumbuhan (keluarga) 600-800 ribu, artinya kalau kita mau buat 0, itu kita harus produksi (rumah) per tahun lebih banyak," ujar Herry kepada Liputan6.com.
Menurut dia, Kementerian PUPR menargetkan backlog bisa tuntas pada 2045.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan ini adalah melalui penyaluran rumah subsidi.
Dia mengungkap, pada 2022, penyaluran rumah subsidi mencapai 220 ribu unit. Namun, angka ini belum bisa dijadikan landasan untuk mencapai target zero backlog di 2045.
Herry mengungkap, perlu 1,5 juta rumah baru agar target tersebut bisa dicapai. "Jadi kalau 220, ke 2045 masih harus ditambahkan, jadi kalau mau itu (zero backlog) sekitar 1,5 juta pertahun," kata dia.
Namun, lanjut dia, 1,5 juta rumah itu tak semua harus subsidi. Rumah nonsubsidi itu bakal diberi kemudahan.
Dia mengatakan, pada 2024, Kementerian PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp 19,83 triliun untuk bantuan pembiayaan perumahan. Harapannya, anggaran FLPP 2024 ini, bisa menurunkan angka backlog hingga 1,3 persen dari 12,7 juta rumah tangga.