2023-12-12 10:09:35
Hyundai Kona ElectricPresiden Hyundai Motor Asia-Pasific HQ Lee Young Tack memastikan Indonesia merupakan pasar yang penting. Itu diakui untuk terciptanya ekosistem dan mempercepat penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi.
Salah satu langkah penting yang akan dilakukan pabrikan Korea Selatan ini yaitu akan melakukan produksi lokal Kona Electric. SUV Hyundai tersebut akan menjadi mobil listrik pertama yang akan menggunakan baterai produksi lokal.
Hyundai bertekad untuk memperkenalkan jajaran produk EV yang mampu diterima semua kalangan, baik menengah ke bawah sampai ke mewah, seraya membangun pabrik baterai hingga fasilitas daur ulang baterai.
Dalam wawancara tersebut Lee mengatakan, dalam waktu akan ada produk mobil listrik terbaru yang lebih terjangkau untuk pasar Tanah Air, yaitu Kona Electric.
Dikutip dari Koreaherald, Selasa (4/12/2023), Lee Young Tack mengatakan Kona Electric akan jadi mobil produksi lokal pertama Hyundai yang dilengkapi dengan baterai produksi lokal. Mobil tersebut tidak hanya akan dirilis di Indonesia tetapi juga diekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Kabarnya, Hyundai Kona Electric rencananya akan diperkenalkan tahun depan sekitar Januari-Juni 2024.
“Kami berencana untuk membangun jajaran lengkap kendaraan listrik dan terus merilis model kendaraan listrik yang terjangkau untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen," kata dia.
Sebagai informasi, Kona Electric sendiri pernah dipasarkan di Indonesia pada 2021 lalu dengan harga jual Rp742 juta (OTR Jakarta). Namun kala itu Kona Electric seolah hanya sebatas menjadi pendobrak awal Hyundai untuk menjajaki pasar mobil listrik Tanah Air.
Dalam dua bulan pertama 2022 total Kona Electric terjual sebanyak 20 unit dengan 18 unit pada Januari 2022, dan 2 unit sisanya pada Februari 2022.
Ekosistem kendaraan listrik Hyundai sendiri telah dibangun seperti membuat pabrik sel baterai bersama dengan LG Energy Solution yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Hyundai Motor telah mengoperasikan pabrik kendaraan di Indonesia dengan kapasitas tahunan hingga 250.000 unit.
“Kami akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan pasokan baterai di kawasan ASEAN agar dapat secara efektif merespons berbagai peraturan perdagangan dan berbagai lingkungan industri di negara-negara ASEAN,” kata Lee.