5 Indikator Rumah Layak Huni, Minimal Luas Lahan 7,2 Meter Persegi

Selasa, 5 Desember 2023 | 04:57 WIB

News Image Ilustrasi Rumah

Semakin meningkat jumlah penduduk Indonesia, banyak masyarakat memilih untuk membeli rumah tunggal. Namun, tidak sedikit orang yang mengetahui indikator apa saja rumah tersebut layak untuk dihuni.

Melansir dari laman resmi National Affordable Housing Program (NAHP) Kementerian PUPR, rumah yang layak huni adalah hunian yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, dan kecukupan minimum luas bangunan, serta kesehatan penghuni seperti dalam penjelasan UU PKP pasal 24 huruf a.

Lantas apa indikator rumah yang layak untuk dihuni? Rumah yang layak untuk dihuni harus memenuhi beberapa kriteria di bawah ini!

1. Ketahanan Bangunan

Rumah layak huni harus memiliki ketahanan dan keselamatan bangunan yang meliputi pemenuhan standar keandalan komponen struktur dan kualitas komponen non-struktur bangunan.

Komponen struktur pada bangunan meliputi pondasi, sloof, kolom, balok, dan rangka atap. Sementara komponen non-struktur di antaranya lantai, dinding, kusen, dan daun pintu serta jendela, dan penutup atap.

2. Luas Tempat Tinggal

Penghuni rumah harus mengetahui bahwa rumah yang layak huni per orang harus memberikan kenyamanan. Minimal luas bangunan per orang adalah 7,2 meter persegi dan tinggi ruang minimal 2,8 meter.

Luas rumah yang layak untuk dihuni juga harus memperhatikan ketersediaan lahan serta kemampuan berswadaya. Dengan demikian, penghuni rumah tetap melakukan aktivitasnya dalam bangunan seperti makan, tidur, hingga mandi.

3. Akses Sanitasi yang Layak

Akses sanitasi yang layak meliputi sarana mandi cuci kasus serta septic tank yang layak, tempat sampah, saluran pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air limbah. Sanitasi yang berada di dalam rumah, halaman rumah, atau komunal dengan jarak yang terjangkau dan mampu memberikan layanan kepada seluruh anggota keluarga.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan Inpres Air  Minum dan Sanitasi telah diusulkan senilai Rp 16,6 triliun. Selain itu, mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yang mencantumkan proyek Akses Air Minum Perpipaan sebanyak 10 juta Sambungan Rumah (SR) ke dalam Proyek Prioritas Strategis.

4. Akses Air Minum yang Layak

Bukan hanya kebutuhan tempat tinggal dan sanitasi yang layak, akses air yang bagus juga perlu diperhatikan. Seperti yang diketahui, tidak setiap rumah memiliki sumur yang airnya layak untuk dikonsumsi.

Oleh sebab itu, pemerintah daerah umumnya menawarkan program air PDAM guna memenuhi air bersih kepada para penghuni rumah. 

5. Pencahayaan yang Baik

Selain keempat indikator di atas, rumah yang layak huni adalah bangunan yang memiliki pencahayaan serta penghawaan yang baik. Pencahayaan ke dalam rumah memberikan udara yang sehat.

Menurut Kementerian Pekerjaan Umur dan Perumahan Rakyat (PUPR), sarana penghawaan yang layak minimal lima persen dari luas lantai ruangan seperti bukaan jendela dengan memperhatikan sirkulasi udara.

Sementara untuk sarana pencahayaan, disarankan untuk minimal sepuluh persen dari luas lantai bangunan dengan memperhatikan sinar matahari. Dengan demikian, cahaya matahari masuk ke dalam ruangan dengan cukup.

Rumah yang layak huni mencangkupi rumah tembok, setengah tembok, rumah kayu tapak, dan rumah kayu panggung. Sementara bentuk rumah adalah tapak tunggal atau rumah deret dengan satu lantai atau lebih sesuai dengan ketersediaan lahan serta indikator rumah layak huni.

Semua Berita

Desain Atap Rumah Tropis: Memilih Material dan Bentuk Atap yang Tepat untuk Iklim Indonesia
23 August 2024

Desain Atap Rumah Tropis: Memilih Material dan Bentuk Atap yang Tepat untuk Iklim Indonesia

Di Indonesia, cuaca ekstrem seperti peningkatan temperatur,...

Perumahan
Tanggapan Martin Daniel Siyaranamual Terkait Penyediaan Hunian Layak di Indonesia
21 July 2024

Tanggapan Martin Daniel Siyaranamual Terkait Penyediaan Hunian Layak di Indonesia

Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyed...

Perumahan
Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) untuk Rumah di Bawah Rp2 Miliar
19 July 2024

Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) untuk Rumah di Bawah Rp2 Miliar

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan...

Perumahan
6 Metode Efektif untuk Kebun dan Taman Anda
19 August 2024

6 Metode Efektif untuk Kebun dan Taman Anda

Rumput liar sering menjadi masalah bagi para penghobi kebun...

Perumahan
7 Inspirasi Desain Lantai Mezzanine untuk Memaksimalkan Ruang di Rumah Anda
18 August 2024

7 Inspirasi Desain Lantai Mezzanine untuk Memaksimalkan Ruang di Rumah Anda

Lantai mezzanine adalah elemen desain yang dapat menambah fu...

Perumahan
Mengenal Desain Interior Parisian: Elegansi dan Keanggunan dari Paris untuk Rumah Anda
19 August 2024

Mengenal Desain Interior Parisian: Elegansi dan Keanggunan dari Paris untuk Rumah Anda

Desain interior Parisian adalah pilihan yang ideal untuk kam...

Perumahan
Jenis-Jenis Material Genteng: Kelebihan dan Kekurangan dari Berbagai Pilihan Atap Rumah
24 August 2024

Jenis-Jenis Material Genteng: Kelebihan dan Kekurangan dari Berbagai Pilihan Atap Rumah

Atap genteng adalah elemen penting dalam rumah yang melindun...

Perumahan
Tips Praktis Meredam Suara Bising dari Genteng Metal Saat Hujan
20 July 2024

Tips Praktis Meredam Suara Bising dari Genteng Metal Saat Hujan

Genteng metal dikenal sebagai salah satu pilihan atap yang b...

Perumahan
5 Benda di Rumah yang Tidak Boleh Dicat
16 August 2024

5 Benda di Rumah yang Tidak Boleh Dicat

Mengecat adalah salah satu metode efektif untuk mempercantik...

Perumahan
Cara Mengenali Calon Penyewa Apartemen yang Mencurigakan
16 August 2024

Cara Mengenali Calon Penyewa Apartemen yang Mencurigakan

Sebagai pemilik apartemen, sangat penting untuk melakukan se...

Perumahan