Rencana Toyota Menuju Masa Transisi NZE pada 2060 di Indonesia

Kamis, 9 November 2023 | 04:47 WIB

News Image Toyota Mirai

Pemerintah tengah mempersiapkan diri ubtuk melalui masa transisi Net Zero Emission (NZE) 2060. Dalam bidang transportasi, rupanya kendaraan tidak hanya berfokus pada tenaga listrik melainkan hidrogen. 

Hal ini diungkapkan PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat seminar nasional yang bertajuk Percepatan Pengembangan Ekosistem Hidrogen di Sektor Industri Menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia. Sementara seminar itu digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

“Sebagai bagian dari solusi transportasi masyarakat Indonesia, publik advokasi melalui aktivitas seminar nasional ini akan memaparkan tantangan sosial-ekonomi dan transformasi digital dalam pengembangan energi alternatif di sektor transportasi menuju NZE 2060 di Indonesia yang memfokuskan pada teknologi hidrogen,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto dilansir dari ANTARA pada Kamis, 9 November 2023.

Sementara Indonesia telah menyetujui Paris Agreement pada 2016. Dalam persetujuan menyebutjan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 100 persen (NZE) hingga 2060.

Pemerintah berencana memulai pengembangan energi hidrogen di sektor transportasi pada 2031. Sementara di sektor industri, pemerintah berharap bisa memulainya pada 2041.

Nandi juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mumpuni dalam memenuhi kebutuhan otomotif. Pasalnya, negara ini memiliki berbagai macam sumber daya alam yang bisa menunjang kebutuhan energi pada kendaraan.

Dengan demikian, Indonesia memiliki modal yang besar. Kapasitas Energi Baru (EBT) khususnya hidrogen. Indonesia memiliki sumber daya alami ini dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terdapat di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Papua, dan Kalimantan Utara.

Dengan energi ini, pemerintah mengaku bisa produksi listrik dari EBT sebesar 3.000 gigawatt. Sementara energi tersebut baru dimanfaatkan sebesar 12,5 gigawatt. Oleh sebab itu, pemerintah percaya diri bahwa Indonesia mampu menjalankan industri bertenaga hidrogen di masa depan.

Toyota sebagai salah satu produsen otomotif besar di Indonesia berupaya untuk merealisasikan masa transisi NZE pada 2060 dengan memanfaatkan solusi energi yang beragam.

“Kami di Toyota mendorong multiple solution dengan menyediakan berbagai teknologi kendaraan yang dapat membantu mengurangi emisi mulai dari kendaraan konvensional yang bisa menggunakan bahan bakar bio, kendaraan hybrid electric vehicle (HEV), plug-in electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV) hingga Fuel-cell electric vehicle, (FCEV),” jelas Nandi Julyanto.

Dengan program tersebut, Toyota berharap konsumen bisa mengurangi emisi sehingga terciptanya tenaga hijau. Sementara Toyota telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan energi di Australia, Ampol dan Pacific Energy untuk penggunaan energi hidrogen sebagai mesin kendaraan di masa depan.