Ini Alasan Toyota Belum Produksi Mobil Listrik Murah di Indonesia

Kamis, 26 Oktober 2023 | 04:07 WIB

News Image Toyota C+ Pod

Toyota belum tampak hadirkan mobil murah di negara ASEAN termasuk Indonesia. Saat ini, Toyota hanya meluncurkan bZ4X yang ditawarkan dengan harga Rp 1,190 miliar. Meski mengenalkan EV konsep di Japan Mobility Show (JMS) 2023, Toyota rupanya belum bisa menjawab keinginan dari setiap negara ASEAN untuk produksi mobil listrik murah.

CEO Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) Hao Quoc Tien mengakui banyak negara ASEAN yang menawarkan insentif apabila Toyota bersedia memproduksi mobil listrik murah di negaranya. Namun, hal tersebut sulit untuk tercapai karena beberapa faktor.

"Untuk mencapai bisnis jangka panjang, harga (mobil listrik) harus terjangkau. Kami membutuhkan volume yang besar untuk itu. Bayangkan jika kita harus membuat EV (Electric Vehicle) kita di negara itu, negara ini, dan negara lain-lainnya. Harga komponennya akan jauh lebih mahal," ujar Hao Quoc Tien dilansir dari Paul Tan's Automotive News pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Hao mengatakan masalah seperti ini juga terjadi di kendaraan tradisionalnya. Kendati demikian, Toyota telah menemukan solusi dan kemungkinan bisa diterapkan pada mobil listrik. Oleh sebab itu, Toyota berencana membuat komponen mobil listrik di beberapa negara termasuk Indonesia. 

"Kami tetap melokalisasi komponennya (tidak di satu tempat). Mungkin Indonesia akan memproduksi baterainya, Thailand membuat motor listriknya, dan negara lain merakit baterai sehingga kita bisa bersama-sama merasakan kendaraan listrik berbiaya rendah," lanjut Hao Quoc Tien.

Tampaknya rencana ini bakal segera terealisasikan. Pasalnya, Toyota tengah melakukan penelitian untuk mengembangkan baterai yang digunakan mobil listrik di Indonesia.

"Saat ini masih dalam tahap studi, apa saja yang harus direalisasikan, kelayakan, hingga pasarnya," ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam.

Lebih lanjut, Bob menjelaskan untuk melokalisasikan produksi baterai setidaknya membutuhkan produksi volume sebanyak 100 ribu unit mobil listrik. Sementara saat ini baru tersedia 20 ribu hingga 30 ribu unit.

Dengan data ini, Bob berharap pemerintah memberikan insentif lebih banyak untuk menjual kendaraan listrik. Sementara, Toyota bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan baterai. Rencananya, perusahaan bakal membuat empat jenis baterai untuk menunjang performa mobil listrik.