2024-11-22 03:29:47
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan agar teknologi hybrid mulai diterapkan pada segmen Low-Cost Green Car (LCGC) di Indonesia.
Langkah ini diharapkan menjadi dorongan signifikan bagi transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menyatakan, penggunaan teknologi hybrid pada LCGC akan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon.
Hybrid dianggap sebagai solusi transisi yang realistis sebelum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik (EV).
“Teknologi hybrid memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik sekaligus mengurangi emisi, sehingga cocok diterapkan pada segmen LCGC yang sangat diminati masyarakat,” ujar perwakilan Kemenperin, dikutip dari Bisnis.com.
Meski memiliki banyak manfaat, adopsi teknologi hybrid pada LCGC menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Usulan ini sejalan dengan visi besar pemerintah untuk menciptakan ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Jika diterapkan, teknologi hybrid pada LCGC dapat menjadi solusi antara untuk mempercepat adopsi teknologi bersih di pasar otomotif nasional.
Dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan pelaku industri menjadi kunci sukses implementasi teknologi hybrid di segmen LCGC.
Writer
Pasar otomotif roda dua Indonesia semakin ramai pada 2024 de...
Mobil pikap dan truk yang digunakan sebagai angkutan penumpa...
Keduanya adalah pilihan yang solid dalam kategori mobil list...
Nio ET9 Signature Edition, mobil listrik premium asal Tiongk...
Honda PCX 160 2024 hadir dengan tiga varian CBS, ABS, dan Ro...
Memilih jenis caravan yang tepat sangat bergantung pada kebu...
Keduanya adalah pilihan yang solid di segmen motor matic, se...
Dengan sikap yang lebih disiplin, sabar, dan peduli terhadap...
Polri mengidentifikasi tiga titik lelah di tol Trans Jawa da...
QJ Motor OAO Pro dan Kawasaki Ninja e-1 menawarkan pilihan m...