2024-11-11 09:11:53
Salah satu bus AKAP. Sumber foto: RRI.co.idBus pariwisata dan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sama-sama memainkan peran penting dalam transportasi, tetapi keduanya dirancang dengan tujuan yang berbeda dan memiliki spesifikasi yang sesuai kebutuhan masing-masing. Gairah perjalanan dengan bus pariwisata saat ini semakin meningkat seiring dengan semakin terhubungnya jaringan jalan tol di Indonesia, yang memberikan akses mudah ke berbagai lokasi wisata.
Seperti diungkapkan oleh Stefan Arman, Technical Director dari karoseri Laksana pada ajang GIIAS 2024, permintaan desain bus khusus untuk pariwisata terus berkembang karena makin banyak orang yang ingin bepergian dengan bus. Dengan perbedaan fungsi antara bus pariwisata dan bus AKAP, mari kita lihat komparasi keduanya dari segi kenyamanan, desain eksterior dan interior, serta fitur hiburan yang ditawarkan.
Kenyamanan menjadi aspek utama dalam bus pariwisata karena penggunaannya seringkali mencakup perjalanan jarak jauh dengan durasi yang bervariasi, tergantung destinasi wisata yang dituju. Menurut Kusririn, R&D Manager Laksana, durasi perjalanan bus pariwisata biasanya lebih panjang dibandingkan bus AKAP, sehingga kenyamanan interior menjadi prioritas. Misalnya, kursi pada bus pariwisata umumnya memiliki sandaran yang lebih empuk dan lebar untuk mendukung kenyamanan dalam perjalanan panjang.
Di sisi lain, bus AKAP cenderung melayani rute berjadwal antar-kota atau antar-provinsi dengan waktu perjalanan yang lebih singkat dan terstruktur. Meski kenyamanan tetap diperhatikan, bus AKAP biasanya memiliki kursi yang lebih standar dan fokus pada efisiensi ruang karena perputaran penumpang yang lebih tinggi. Walau begitu, penumpang bus AKAP tetap dapat merasakan kenyamanan untuk rute-rute jarak sedang hingga jauh yang umum dilayani oleh tipe bus ini.
Desain eksterior antara bus pariwisata dan bus AKAP juga menunjukkan beberapa perbedaan. Pada bus pariwisata, kap mesin bagian belakang sering kali dilengkapi dengan lubang sirkulasi udara yang dirancang lebih estetis, ditambah dengan variasi lampu LED berwarna-warni sebagai daya tarik visual tambahan. Menurut Kusririn, karoseri biasanya menambahkan elemen dekoratif ini untuk menarik perhatian wisatawan yang lebih menyukai desain estetis dan unik.
Di sisi lain, bus AKAP cenderung memiliki desain eksterior yang lebih minimalis dan fungsional, tanpa lampu LED tambahan yang mencolok. Fokus utama pada bus AKAP adalah durabilitas untuk melayani rute panjang secara rutin. Hal ini membuat desain eksterior bus AKAP lebih standar, meskipun tetap terawat dan modern.
Salah satu aspek yang membedakan bus pariwisata dari bus AKAP adalah fitur hiburan yang lebih banyak pada bus pariwisata. Kusririn menyebutkan bahwa penambahan fitur hiburan di kompartemen penumpang adalah hal yang umum pada bus pariwisata, mengingat waktu perjalanan yang bisa memakan waktu berjam-jam atau bahkan seharian penuh. Beberapa fitur umum yang tersedia di bus pariwisata meliputi sistem audio-visual yang terintegrasi, layar LCD di depan setiap kursi, hingga Wi-Fi dan port USB untuk kebutuhan perangkat elektronik.
Sementara itu, bus AKAP juga menyediakan beberapa fasilitas hiburan dasar, tetapi biasanya tidak sekomprehensif bus pariwisata. Pada beberapa bus AKAP, terdapat layar TV di bagian depan bus untuk menayangkan hiburan umum, tetapi fitur-fitur canggih seperti layar individu atau Wi-Fi tidak selalu tersedia.
Dari segi interior, bus pariwisata seringkali dilengkapi dengan kursi berkapasitas lebih kecil per baris atau bahkan jenis kursi sleeper yang memungkinkan penumpang berbaring, terutama untuk perjalanan panjang. Desain jok pada bus pariwisata umumnya lebih mewah, dengan lapisan kain atau kulit yang memberikan kenyamanan tambahan. Tata letak kursi pada bus pariwisata lebih fleksibel, dan beberapa model memiliki kursi dengan ruang kaki yang lebih lega, cocok untuk perjalanan dengan kelompok besar atau keluarga.
Berbeda dengan bus pariwisata, bus AKAP biasanya menyesuaikan kapasitas kursi untuk mengoptimalkan ruang, mengingat kebutuhan penumpang yang lebih besar untuk rute berjadwal. Meski kursinya tetap nyaman, pengaturan ruangnya didesain agar penumpang bisa berganti dengan lebih cepat, sehingga memungkinkan pengaturan kapasitas yang lebih efisien.
Terkait tren peningkatan minat terhadap bus pariwisata, karoseri seperti Laksana dan Adiputro berinovasi dengan desain-desain baru yang dapat memenuhi ekspektasi kenyamanan penumpang. Stefan Arman menyebutkan bahwa desain combi yang menggabungkan kursi reguler dengan kursi sleeper adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Desain ini memungkinkan penumpang untuk memilih posisi yang nyaman selama perjalanan, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dibandingkan perjalanan di bus reguler.
Secara keseluruhan, meski memiliki persamaan dalam standar teknis, perbedaan signifikan antara bus pariwisata dan bus AKAP dapat dilihat dari fitur dan fasilitas yang ditawarkan. Kombinasi kenyamanan, estetika, dan teknologi hiburan membuat bus pariwisata lebih unggul dalam perjalanan panjang. Sedangkan bus AKAP, dengan desain yang lebih standar dan fungsional, tetap mampu menawarkan layanan yang efisien dan praktis bagi penumpang rute antar-kota dan antar-provinsi.
“Kalau untuk standar teknisnya tentunya sama,” punkas Kusririn, R&D Manager Laksana dikutip dari Otodriver.com.
Writer