Peneliti Sebut Harga Mobil Listrik Bekas Lebih Murah Dibanding Mobil Berbahan Bakar Bensin

Selasa, 24 Oktober 2023 | 13:53 WIB

News Image Ilustrasi Mobil Listrik

Mobil listrik sedang gencar-gencarnya dipromosikan untuk mengurangi jumlah emisi karbon. Penggunaan tenaga listrik dinilai lebih ramah lingkungan sehingga bisa menekan polusi karena hasil pembakaran.

Meski banyak diminati, siapa sangka harga jual mobil bekas justru tidak seperti yang diharapkan. Hal ini terungkap dari sebuah studi yang dilakukan di Inggris.

Melansir dari Drive, sebuah penelitian di Inggris yang dilakukan oleh layanan jual beli mobil bekas menemukan rata-rata mobil listrik kehilangan nilai pembeliannya dalam tiga tahun sebesar 51 persen. Persentase ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kendaraan konvensional sebesar 37 sebesar.

Sementara penelitian yang dirilis oleh Majalah Car Dealer menemukan penjualan selama enam bulan terhitung Desember 2022 hingga Mei 2023 setidaknya dari 30 unit ada 29 unit mobil listrik yang harganya langsung anjlok ketika dijual kembali.

Tidak tanggung-tanggung, nilai penurunan mobil listrik sangat drastis. Meski mobil diesel memiliki persentase penurunan 1,3 persen sedangkan mobil berbahan bensin hanya 0,5 persen justru mobil listrik sebesar 33,6 persen.

Anjloknya harga mobil listrik bekas terjadi kareba beberapa faktor di antaranya adanya potongan harga mobil baru hingga suplai yang masih sedikit dibanding permintaan. Di sisi lain, banyak baterai yang kini dikembangkan oleh produsen sehingga banyak orang mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik mengingat kendaraan di tahun berikutnya sudah dilengkapi dengan fitur yang memuaskan.

Fenomena ini rupanya juga dirasakan oleh Toyota. Director of Sales and Marketing Toyota Australia, Sean Hanley membenarkan turunnya harga mobil listrik bekas dan tidak bisa dihindari karena berlaku untuk semua jenis kendaraan Untuk mengatasi hal ini, Toyota tengah mengupayakan untuk mengurangi penurunan harga jual kembali mobil listrik, salah satunya produksi baterai yang tahan lama.

Toyota bekerja sama dengan Panasonic untuk memproduksi baterai yang bakal digunakan pada mobil listrik. Toyota mengklaim baterai yang dibuatnya bersama Panasonic dibuat tidak cepat. Membutuhkan beberapa tahap hingga akhirnya baterai bisa digunakan.

Baterai harus melalui proses penuaan selama 20 hari di mana baterai harus diisi kemudian dikosongkan kembali beberapa kali sebelum akhirnya disematkan di kendaraan. Toyota menyebutkan baterai tersebut menawarkan daya jelajah 1.000 km.