2024-11-04 05:39:27
Microsleep saat berkendara. Sumber foto: JNEWS OnlineKejadian tragis akibat microsleep kembali terjadi di jalan raya, kali ini melibatkan truk yang menabrak kendaraan kru TVOne. Microsleep, yang sering kali tidak disadari oleh pengemudi, adalah kondisi hilangnya kesadaran atau perhatian sesaat akibat kelelahan atau kantuk.
Microsleep umumnya terjadi ketika otak secara cepat beralih antara kondisi tertidur dan terjaga, terutama jika seseorang berusaha keras melawan rasa kantuk. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan fenomena ini dapat berlangsung dari sepersekian detik hingga 10 detik penuh, bahkan lebih jika seseorang benar-benar memasuki fase tidur.
"Tak jarang pengemudi mengabaikan sinyal pertama yakni gejala kantuk yang hadir dan tetap memaksakan diri untuk tetap mengemudi," kata Sony Susmana dikutip dari Kompas.com.
Menurut Sony Susmana, tanda pertama munculnya microsleep adalah rasa kantuk. Banyak pengemudi seringkali mengabaikan tanda ini, padahal ini merupakan alarm pertama tubuh yang meminta untuk beristirahat. Jika tetap memaksakan diri untuk mengemudi, otak dan tubuh mulai kehilangan kendali, mengakibatkan penurunan respons dan kesadaran.
Jangan abaikan tanda-tanda kantuk, seperti menguap berulang kali, kepala terasa berat, dan mata sering berkedip. Jika ini terjadi, berhentilah sejenak di tempat aman dan cobalah beristirahat meski hanya beberapa menit.
“Pengabaian kantuk berkali-kali tanpa disadari melemahkan seluruh anggota tubuh termasuk otak, sehingga tidak mampu mengambil keputusan yang benar untuk beristirahat. Bahkan otak merespons lantaran jatuh ke bawah sadar,” jelas Sony.
Menunda istirahat saat kantuk adalah kesalahan yang kerap dilakukan. Microsleep sering kali datang tanpa disadari, terutama saat otak telah melemah karena kelelahan. “Jangan pernah menunda istirahat saat rasa kantuk datang,” tegas Sony.
Ketika gejala kantuk mulai datang, segera cari tempat istirahat atau pos perhentian. Beristirahat singkat dapat sangat membantu mencegah microsleep dan memperbarui energi untuk melanjutkan perjalanan.
Menurut Kementerian Kesehatan, tanda-tanda microsleep mencakup beberapa hal yang bisa dirasakan dan dilihat, seperti tiba-tiba terbangun karena sentakan tubuh, tidak menyadari apa yang terjadi di sekeliling, atau kepala terasa berat. Dalam kondisi ini, pengemudi juga seringkali tidak mendengar suara di sekitar atau lupa dengan hal-hal yang baru terjadi.
Kenali dan perhatikan gejala-gejala berikut:
Microsleep biasanya terjadi pada pengemudi yang kurang tidur atau dalam kondisi kelelahan. Persiapan fisik yang baik sebelum perjalanan adalah salah satu cara utama mencegah microsleep.
Pastikan tidur yang cukup dan kondisi tubuh dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan panjang. Jika merasa lelah atau kurang tidur, pertimbangkan untuk beristirahat atau menunda perjalanan hingga tubuh benar-benar siap.
Microsleep tidak hanya mengintai dalam kondisi kantuk berat, tetapi juga dapat terjadi akibat fokus berlebihan dalam waktu lama. Pengemudi yang terus-menerus fokus tanpa jeda memiliki risiko tinggi mengalami microsleep.
Cobalah berhenti setiap 1-2 jam saat melakukan perjalanan jauh. Beristirahatlah selama 10-15 menit untuk meregangkan otot dan mengembalikan fokus. Jika perlu, lakukan beberapa gerakan ringan atau minum air untuk menyegarkan diri.
Microsleep lebih berpotensi terjadi pada jam-jam di mana tubuh secara alami beristirahat, seperti dini hari atau tengah malam. Mengemudi di jam tidur meningkatkan risiko tertidur tanpa disadari.
Usahakan mengatur jadwal perjalanan sehingga menghindari waktu malam atau dini hari. Jika terpaksa berkendara di jam tersebut, pastikan beristirahat cukup sebelumnya atau bergantian dengan orang lain yang lebih segar.
Beberapa mobil modern kini sudah dilengkapi dengan teknologi deteksi kelelahan atau fitur bantuan lainnya yang dapat membantu mencegah microsleep. Teknologi seperti ini dapat memberi peringatan dini ketika pengemudi menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Jika kendaraan dilengkapi fitur ini, pastikan fitur deteksi kelelahan aktif saat melakukan perjalanan panjang. Bagi pengemudi tanpa fitur ini, kesadaran terhadap kondisi tubuh dan tidak menunda istirahat menjadi kunci utama.
Writer